Oleh: Herman Batin Mangku
Paguyupan Media Lampung, PWI Lampung, JMSI Lampung
LEGION NEWS.COM – PARA politikus mulai menyalakan mesin partai jelang Pemilu 2024. Teranyar, baru saja menyelonjorkan kaki setelah terpilihnya Edi Irawan Arief, Partai Demokrat kembali bergejolak jelang pemilihan serentak ketua dewan pimpinan cabang (DPC) kabupaten/kota yang diperkirakan awal Maret nanti.
Misalnya di Kota Bandarlampung, sudah ada tiga ketua pimpinan anak cabang (PAC) yang terang-terangan tak mau lagi dipimpin incumbent, yakni PAC Tanjungkarang Barat, PAC Kedamaian, dan PAC Kemiling. Beberapa PAC siap mengungkapkan perasaan yang sama.
Dari 20 suara, ada 16 yang punya hak suara memilih ketua DPC. Empat suara tak ada karena satu ketua PAC “desersi” (Wayhalim), tiga ketua PAC meninggal (Telukbetung Timur, Enggal, Panjang), dan konon sembilan sudah dikunci seorang calon, sisanya mungkin punya incumbent, calon alternatif lain, atau masih menentukan sikap.
Sebagian ketua PAC adalah akar rumput partai sejak lahir dan mereka menghendaki wajah baru seperti yang dikatakan Ketua Insan Muda Demokrat Indonesia (IMDI) Provinsi Lampung Nerozely Agung Putra Koenang.
Meski, aturan beberapa partai, pimpinan pusat dan daerah berhak penentu calon terpilih memimpin partai, jika pendukung akar rumputnya sedikit, hanya cukup memenuhi syarat calon, kemungkinan besar rapuh.
Kata Nerozely, tak hanya di Demokrat Kota Bandarlampung, semangat yang sama muncul dari 14 kabupaten/kota lainnya. Akar rumput banyak yang kecewa. Mereka selama ini diam jadi karpet hijau para pimpinan partai dan wakil rakyatnya.
Dan, bisa jadi, inilah potret sebagian wajah politikus dan partai kita. Mereka dipakai ketika ada hajat legislatif atau pemilihan kepala daerah. Selebihnya, akar rumput tidur panjang. Barangkali itu juga yang terjadi di beberapa partai lainnya, mirip-mirip, tipis-tipislah, 11-12.
Jelang suksesi, para politikus baru sibuk melirik kembali akar rumputnya. Jelang pergantian ketua DPC, para ketua PAC mulai dibutuhkan, dipanggil-panggil dibujuk, dijanjikan lagi, hingga mungkin baru “dicis” lagi buat penyemangat menggerakan mesin partai.
Padahal, ibarat pohon, tanpa akar yang sehat, tak mungkin batangnya tegak berdiri kokoh lurus menusuk langit biru apalagi menggapai bintang di langit. Akar tak terawat, jarang disiram apalagi dipupuk, mimpi akan kokoh cabang dan rantingnya apalagi sampai berbuah lebat suaranya kelak.
Tak hanya para ketua PAC, DPC, para konstituen partai juga begitu. Saat ini saja, apa karena pemilihan gubernur, walikota/bupati, dan anggota legislatif masih dua tahun lagi, tak ada para politikus, partai, berlomba-lomba bagi-bagi sembako, minyak goreng.
Padahal, saat merayu suara, mereka sampai “memaksa” warga menerima kresek berisi beras, mie instan, gula, dan kalender-stiker. Sampai-sampai, ada anggota legislatif yang saat kampanye mengetuk dari pintu ke pintu memohon suaranya sambil ngasih kaos bergambar dirinya.
Ketika duduk di kursi kepala daerah, legislatif, atau ketua partai, suaranya nyaris tak terdengar lagi, sayup-sayup membela rakyatnya. Saat rakyat susah malah dengan langka dan mahalnya tahu, tempe, minyak goreng, dan sejumlah pangan lain, hanya satu dua saja yang ikut teriak.
Ada pepatah lama Arab: “man yazro’yahsud” dan “utlubilngilma minalmahdi ila lahdi”. Barang siapa yang menanam pasti akan menuai hasilnya. Bagaimana buahnya, lebat dan manisnya, tergantung perawatannya.
Termasuk para wakil rakyat atau pejabat publik mulai dari presiden, gubernur, atau walikota, dan lainnya, bagaimana mau dipilih kembali oleh rakyatnya jika kepemimpinannya malah sering mengecewakan, tak sesuai ekspektasi rakyatnya, dan malas merawat konstituennya.
Incumbent seharusnya berpeluang lebih besar terpilih kembali karena ada kesempatan berbuat baik dan membela rakyatnya serta mengorganisir dan merawat jajaran dan konstituennya,
Bertaburannya janji-janji mensejahterakan dan membuat rakyat jaya saat kampanye pilkada, janji akan membuat negeri ini meroket tak hanya dalam tataran visi misi dan wacana, tapi yang penting terasa di perut petani, rakyat Indonesia.
Selamat memanaskan mesin partai, selamat bersiap-siap pesta demokrasi, semoga Lampung yang tinggal dua tahun lagi dipimpin Gubernur Arinal Djunaidi semakin jaya, semoga Indonesia meroket pascadua periode Presiden Jokowi, amiiin.
Disclaimer : Rubrik Kolom adalah media masyarakat dalam menyampaikan tulisannya. Setiap Opini di kanal ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penulis dan legion news.com terbebas dari segala macam bentuk tuntutan. Jika ada pihak yang berkeberatan atau merasa dirugikan dengan tulisan ini maka sesuai dengan undang-undang pers bahwa pihak tersebut dapat memberikan hak jawabnya kepada penulis Opini. Redaksi legion news.com akan menayangkan tulisan tersebut secara berimbang sebagai bagian dari hak jawab.