LEGIONNEWS.COM – JAKARTA, Ditengah isu reshuffle kabinet dan pemeriksaan Menteri Komunikasi Johnny G Plate oleh penyidik Kejaksaan Agung.
Menko Marves Luhut Binsar Panjaitan dengan Ketua Umum DPP Partai NasDem Surya Paloh bertemu dan makan siang
Pertemuan itu memantik spekulasi. Pasalnya, pertemuan keduanya terjadi tidak hanya sekali ini saja, lantas apa maksud pertemuan itu?
- Baca juga:
Katanya Benahi Sepakbola, Zainudin Amali Malah Jadi Komisaris Independen Bank Mandiri - Baca juga:
Bakal Tinggalkan, Bila PDIP Tidak Mencalonkan Ganjar Capres atau Cawapres
Menanggapi hal itu, pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul, Jamiluddin Ritonga menilai, bahwa pertemuan tersebut untuk membahas posisi NasDem dalam koalisi pemerintahan Jokowi-Maruf.
“Luhut tampaknya diutus Presiden Joko Widodo untuk membicarakan posisi NasDem di pemerintahan,” kata Jamiluddin kepada wartawan, Rabu (15/3/2023).
- Baca juga:
KPK Mulai Lakukan Langkah Penyidikan Baru Dugaan Korupsi Bansos PKH di Kemensos - Baca juga:
Presiden Jokowi Laksanakan Coklit Data Pemilih, KPU: Ini Tunjukkan Pemilu Tetap Berjalan
Menurutnya, hal tersebut sangat penting sebab Jokowi kemungkinan dalam waktu dekat akan melakukan reshuffle setelah pengunduran diri tertulis Menteri Pemuda dan Olahraga resmi diterimanya.
Ia mengatakan, ada sejumlah opsi yang dapat terjadi ketika membahas soal nasib NasDem dalam pemerintahan.
Pertama, kalau NasDem tetap ingin di pemerintahan, maka tiga menterinya di kabinet Jokowi akan aman. Opsi ini tentu yang paling diinginkan Jokowi. Kedua, kalau opsi itu yang diinginkan Paloh, ada kemungkinan ia diminta untuk meninggalkan Anies Baswedan. Pilihan ini, kata dia, tentu simalakama bagi Paloh.
- Baca juga:
Isu Reshuffle Kabinet Kembali Merebak, Mantan Kabareskrim Polri Disebut Bakal Mengantikan SYL - Baca juga:
KPK Mulai Lakukan Langkah Penyidikan Baru Dugaan Korupsi Bansos PKH di Kemensos
“Karena itu, Paloh tampaknya akan memilih tetap di pemerintahan dan kekeuh mengusung Anies. Pilihan itu diambil Paloh untuk menunjukkan konsistensinya mendukung Jokowi hingga 20 Oktober 2024,” tuturnya.
Lebih lanjut, ia menilai, kekinian Paloh ingin menunjukkan, kalau pun NasDem berpisah dengan Jokowi, itu bukan karena keputusan dari partainya. Perpisahan itu datang dari Jokowi, sehingga Paloh tidak dicap sebagai sosok penghianat.
“Pilihan ini kemungkinan akan berdampak pada posisi NasDem di pemerintahan. Jokowi tampaknya akan mereshuffle semua atau sebagian menteri dari NasDem pada waktu dekat ini,” katanya.
Sebelumnya, Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan kembali menemui Ketua Umum Partai Nasional Demokrat (NasDem) Surya Paloh. Keduanya bertemu sembari makan siang di NasDem Tower, Jakarta Pusat, Selasa (14/3/2023).
Pertemuan itu dikemas dalam sebuah foto yang kemudian diunggah oleh pemilik akun Instagram @petergontha. Dalam unggahannya, Wakil Ketua Dewan Pakar Partai NasDem Peter F Gontha menerangkan soal pertemuan kedua tokoh itu.
“Kunjungan bapak Menko Luhut Binsar Panjaitan ke DPP Nasdem,” katanya dikutip Suara.com, Selasa.
- Baca juga:
Bakal Tinggalkan, Bila PDIP Tidak Mencalonkan Ganjar Capres atau Cawapres - Baca Juga:
Sering Tampilkan Petinggi Kepolisian di Akun Medsosnya, Kompolnas Apresiasi Penangkapan Ajudan Pribadi
Peter kemudian menilai kalau kedua tokoh tersebut merupakan nasionalis sejati. Ia lantas menyebut kalau nasionalis harus berjuang bersama-sama menghadapi semua tantangan.
“Memang mereka, apapun yang mau orang bilang, adalah nasionalis sejati. Indonesia merupakan negara yang punya masa depan yang sangat cerah. Bersatu meneruskan pembangunan berkelanjutan! Para nasionalis harus berjuang menghadapi semua tantangan, bersama-sama,” tuturnya.
Sementara itu, Hermawi Taslim juga membenarkan pertemuan Luhut dan Surya Paloh. Secara normatif, ia menyebut pertemuan tersebut sebagai bagian dari silaturahmi kebangsaan serta menyatukan tekad untuk memajukan bangsa. (**)