POLITIK – Ferdinand Hutahean kembali berulah, Dia membuat video dan video itu viral di platform tiktok. Mantan politisi partai Demokrat itu mempertanyakan nasionalisme Ketua Umum DPP Partai NasDem Surya Paloh.
Dikutip dari laman Wikipedia Ferdinand Hutahean adalah seorang politikus Indonesia yang dikenal karena digugat karena membuat ujaran kebencian dengan cuitan “Allahmu lemah” yang ditujukan kepada Bahar bin Smith. Pada 2014, Ferdinand pernah menjadi pendukung Joko Widodo, bergabung dan menjadi Ketua DPP Barisan Relawan Jokowi Presiden atau Bara JP.
Dikutip dari video itu nampak Ferdinand mengingatkan Surya Paloh tentang dukungan kelompok radikal seperti NII, DI/TII dan Ormas Radikal lainnya yang telah dibubarkan oleh pemerintah berdasarkan Undang-Undang.
Berikut pernyataan mantan tersangka ujaran kebencian Ferdinand Hutahean seperti dilihat dan didengar di video tiktok.
“Saya mengirim pesan video ini secara khusus kepada partai nasdem, bapak surya paloh yang selama ini kalau berpidato berapi-api, berbicara tentang NKRI, bicara tentang Pancasila. Kemarin saat anies baswedan menggelar safari pencapresanya ke daerah Jawa Barat beredar di media sosial tentang dukungan NII, beredar spanduk spanduk NII, mendukung pencapresan Anies Baswedan,” ungkap Ferdinand di video tiktok itu.
“Pak Surya Paloh, tentu anda sangat paham siapa NII, bagaimana sejarah NII, bagaimana pemberontakan DI/TII Karto Suwiryo, dan pemberontak DI/TII tempat lainnya,” katanya.
“Saat ini saya ingin bertanya kepada bapak nasionalisme bapak, saya pertanyakan, dan saya ragukan, apabila masih mendukung Anies Baswedan,” tanya Ferdinand
“Karena menurut Pilkada 2017, hingga sekarang Anies Baswedan tidak pernah menyatakan secara tegas, menolak kelompok-kelompok intoleran, ormas ormas yang Radikal, yang telah dibubarkan oleh negara atas nama undang undang dan sekarang muncul spanduk dukungan dari NII apa pendapat bapak? imbuh mantan politisi demokrat ini di video tiktok itu.
“Apakah bapak akan terus mendukung Anies Baswedan yang ternyata dibelakangnya berdiri kelompok-kelompok radikal yang ingin merubah Pancasila, yang merubah dasar negara, yang ingin merubah bentuk negara,” ujar Ferdinand yang pernah juga turut hadir dan mendukung kegiatan 212 di Monas pada tahun 2018 silam.
“Pak Surya Paloh saya pertanyakan nasionalisme mu, Saya menggugah nasionalisme mu, Saya menggugah nurani mu, jangan hanya mengejar kekuasaan hingga negara ini porak poranda karena politik,” kata Ferdinand di video berdurasi 1 menit, 53 detik.
Video pernyataan Ferdinand itu diunggah oleh tokoh Nahdatul Ulama (NU) Umar Hasibuan dalam tulisan unggah nya mengatakan bahwa Ferdinand tidak bercermin pada diri sendiri.
“Nih orang benar2 gak ngaca. Coba cermin dulu biar sadar,” ***
Berbagai ragam komentar netizen menanggapi unggahan tokoh NU video Ferdinand selalu menampilkan ujaran kebencian di akun twitter miliknya.
“Dia itu suka kritik personal kerjaan itu mudah saja. tapi coba ngaca diri sendiri pun dia tak bisa maklum wong orang sakit,” *** @Azhar3hary
Akun twitter @Kemal2sk mengunggah video pernyataan Ferdinand saat menghadiri 212 tahun 2018 silam. Dimana di dalam video itu Ferdinand mendukung diskusi tentang HTI terkait Khilafah.
“Ada gula ada semut. Tetapi si gula tidak sudi didekati si kancut merah ini. Tinggalah dia yang linglung ngoceh sendiri kesana sini…..” *** tulis unggahan @Kemal2sk. (LN)