![IMG-20230818-WA0076 FOTO: Dr. Hasrullah penggagas KKN Kebangsaan saat mengikuti upacara peringatan HUT RI ke 78 di Desa Pulau Lemukutan berada di Kabupaten Bengkayang, Provinsi Kalimantan Barat. Kamis (17/8/2023)](https://legion-news.com/wp-content/uploads/2023/08/IMG-20230818-WA0076-696x522.jpg)
LEGIONNEWS.COM – MAKASSAR, Untuk pertama kali Desa Pulau Lemukutan menggelar upacara HUT RI ke 78 sejak Indonesia merdeka. Pulau terluar ini yang berbatasan langsung dengan laut China Selatan.
Untuk diketahui Desa Pulau Lemukutan berada di Kabupaten Bengkayang, Provinsi Kalimantan Barat.
Kehadiran KKN Kebangsaan di pulau lemukutan sangat mempunyai andil besar sehingga masyarakat di pulau itu dapat melaksanakan upacara peringatan detik-detik proklamasi sejak 78 tahun Indonesia merdeka.
Dr. Junaidi Wakil Rektor bidang kerjasama Universitas Tanjungpura, mengungkapkan upacara pengibaran bendera merah putih ini digagas oleh para mahasiswa KKN Kebangsaan XI.
Dia mengatakan dalam upacara peringatan HUT RI ke 78 itu melibatkan banyak pihak, seperti masyarakat, tokoh agama, tokoh adat, Karang Taruna, para siswa SD dan SMP, ibu-ibu PKK, instansi pemerintahan desa dan didukung oleh Danlantamal (TNI AL).
Diketahui, bahwa Pulau Lemukutan merupakan wilayah perbatasan antara Kalimantan Barat Indonesia dengan Natuna atau laut Cina Selatan. Pulau Lemukutan juga dikenal sebagai salah satu destinasi yang memberikan panorama indah dan memukau.
Sementara itu penggagas KKN Kebangsaan dan Tim Pengembang KKN Kebangsaan Belmawa Dikti mengatakan bahwa para mahasiswa KKN Kebangsaan XI dalam menanamkan rasa nasionalisme di wilayah perbatasan.
“Pengibaran bendera merah putih yang digagas oleh mahasiswa KKN Kebangsaan XI ini merupakan suatu hal yang sangat luar bisa, karena selama 78 tahun Indonesa Merdeka, baru kali ini upacara peringatan 17 Agustus digelar,” ujar Dr. Hasrullah saat dihubungi sedang berada di Pontianak, Jumat (18/8/2023)
“Artinya, bahwa mahasiswa KKN ini mampu menanamkan rasa nasionalisme untuk menggerakkan atau menjadi penggerak di Desa tertinggal, terdepan, dan terluar,”
“Apalagi lokasi KKN kebangsaan XI ini dilakukan di desa kawasan perbatasan. Artinya kita membangun nasionalisme di wilayah perbatasan yang selama ini kita lupakan,”
“Saya kira ini benar-benar heroisme pada saat mengikuti pelaksanaan upacara tersebut, tentu ini nantinya bisa menjadi role model kedepannya, beberapa daerah yang miliki pulau terluar di Indonesia,” imbuhnya.
Terpisah Prof. Dr Garuda Wiko SH,MH Rektor Universitas Tanjungpura Pontianak selaku tuan rumah KKN Kebangsaan XI mengatakan upacara peringatan HUT RI ke 78 di pulau terluar Indonesia untuk pertama kalinya merupakan momentum membangun kekerabatan antar sesama dan antar negara.
“KKN Kebangsaan ini juga terdapat mahasiswa dari negara tetangga (Malaysia) yang mengikuti KKN kebangsaan di wilayah perbatasan di Kalimantan Barat” ungkap Rektor Universitas Tanjungpura Pontianak.
Sementara itu Dr Eka Priyadi selaku Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat sekaligus Ketua Penanggung Jawab KKN Kebangsaan XI mengatakan kegiatan upacara peringatan HUT RI ke 78 di pulau terluar itu merupakan surprise ketika semua berbaris menjadi satu.
“Terlebih pada KKN Kebangsaan ini diikuti oleh sebanyak 72 Universitas terdiri dari 956 mahasiswa dan tujuh orang lainnya adalah dari Universitas Malaysia Sarawak (UNIMAS) dan mereka mengatakan, bahwa ini merupakan momen untuk membangun kekerabatan sebagai negara bersahabat dan bertetangga,” katanya.
Ia berharap kegiatan ini menjadi role model bagi daerah lainnya dalam menanamkan jiwa nasionalisme. Dirinya juga berterima kasih kepada pihak yang telah mendukung kegiatan tersebut hingga sukses mengibarkan bendera merah putih di Desa 3T.
Selain dihadiri ratusan peserta, pada upacara pengibaran bendera merah putih tersebut hadir juga Wakil Rektor bidang perencanaan dan kerja sama Universitas Tanjungpura Ir. Junaidi. M.Sc, Paban Komsos dan Bhakti TNI AL Letkol Marinir Ismail Rambe Effendi, General Manager PLN Kalimantan Barat Ir. Muhammad Dahlan djalaludin MBA, Penggagas KKN kebangsaan Dr. Ir. Hasrulah. M.Si, Sekertaris LPPM Universitas Tanjungpura Dr. Ratna MSi, Zuhaira Nadia Binti Zulkhairi dari Universitas Malaysia Serawak, Imanuel Yesis Batkom dari Universitas Musamus Merauke. (LN)