Makassar – Deputi pemenuhan hak anak, Kementrian PPA, Agustina Erni berkunjung ke Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga) Kota Makassar. Kunjungan dilakukan untuk melihat langsung capaian kinerja dari pusat layanan keluarga tersebut.
“Melihat menyaksikan komitmen dari para pemangku kepentingan dalam hal ini bagaiamana pencegahan perkawinan anak,” kata
Deputi pemenuhan hak anak, Kementrian PPA, Agustina Erni di Kantor Puspaga Jalan Nikel, Panakukang Makassar, Selasa (26/7/2022).
Agustina menjelaskan jika Puspaga Kota Makassar telah memberikan layanan maksimal bagi keluarga harapan. Ia hanya meminta layanan perkawinan khususnya perkawinan anak dapat di cegah.
“Ini peran Puspaga sangat luar biasa karena puspaga tempat konsultasi keluarga, harapannya sebelum orang tua mengawinkan anaknya ada pusat layanan di lakukan Pemerintah Daerah,” jelasnya.
Menurutnya, perkawinan anak sangat rentang terjadinya masalah bagi keluarga, apalagi mereka yang masoh usia muda dinilai belum siap membangun keluarga.
“Karena dampak perkawinan anak itu, banyak orang bilang perkawinan anak itu bagian dari solusi tapi tidak, mengawinkan anak menambah masalah baru ekonomi, stanting dan sebagainya,” terangnya.
“Misalnya anak ini hamil, ini kondisi si bayi dalam kandungan, anak perempuan belum saatnya lahir dan stating dan menyumbang angka stating, coba bayangkan umur 14 tahun melahirkan dan mengasuh anak,” meneruskan.
Olehnya itu, peran Pemerintah setempat untuk dapat melakukan pencegah tersebut sangat di butuhkan. Jika tidak masalah sosial akan terus dihadapi.
“Baik orang tua yang ingin mengawinkan anaknya, maupun kemudian keinginan kawin muda. Ya mudah-mudahan ini tak menjadikan ada keputusan untuk tidak menikah,” paparnya.
“Harusnya menyusui bayi 6 bulan memberikan makanan bergizi dan dia sendiri saja masih butuh tumbuh. Ini kita ingin cegah mata rantai mulai dari masalah kesehatan, kemiskinan, misalnya anak-anak yang melahirkan pasti berhenti sekolah,” tambah Agustina.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPPA) Kota Makassar Achi Solaeman mengatakan upaya maksimal telah di lakukan untuk pencegahan perkawinan anak, pendidikan bagi anak sangat di butuhkan saat ini.
“Beliau tadi sangat eksaitit ya apalagi kunjungan di sekolah ramah anak. Kenapa karena di sana berperang semua dari pada saat penerimaan dan pengantar ke sekolah ramah anak semua berpartisipasi anak,” kata Achi.
Achi menjelaskan anak-anak harusnya mendapatkan pendidikan yang layak. Pendidikan inu akan memberi kecerdasan bagi generasi masa depan di Indonesia.
“Mulai dari inovasinya di sekolah ibu sangat senang, ada potensi anak tergali misalnya anak jadi penyiar, anak sudah bisa menyuarakan komitmen, tata tertib di sekolahnya, bukan hanya guru lebih dari keinginan anak atau partisipasi anak,” paparnya.
“Termasuk hal-hal baik yang di lakukan ketika mereka ada di sekolah dan sebelum ke sekolah,” tutupnya. (**)