LEGIONNEWS.COM – LUWU TIMUR, Peringatan Hari Kesehatan Gigi Nasional adalah momen penting bagi masyarakat Indonesia untuk merenungkan betapa vitalnya menjaga kesehatan gigi dan mulut.
Sayangnya, perawatan gigi sering kali terlupakan di tengah-tengah kesibukan sehari-hari, padahal menjaga kesehatan gigi dan mulut dengan baik berdampak positif pada kesehatan keseluruhan.
Dalam upaya mendidik masyarakat tentang pentingnya kesehatan gigi dan mulut, Program “Healthier Smiles,” yang didukung oleh Yayasan Celosia Marennu Indonesia dan Save the Children Indonesia dengan dukungan Mars Wrigley Foundation, mengadakan peringatan Hari Kesehatan Gigi dan Mulut Nasional.
Kegiatan ini difokuskan di SDN 221 Malili, Luwu Timur, pada Kamis, 14 September 2023.
Tujuan utama kegiatan ini adalah memberikan pemahaman tentang pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut serta mendorong praktik perawatan gigi yang baik sejak dini.
Rangkaian acara peringatan Hari Kesehatan Gigi di Luwu Timur mencakup klinik gigi dan pusat layanan kesehatan yang melibatkan pemeriksaan gigi gratis, pengobatan, dan sesi konseling tentang kesehatan gigi dan mulut. Ini merupakan kesempatan bagi semua siswa, termasuk orang tua siswa, untuk mendapatkan informasi dan perawatan yang diperlukan dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut mereka.
Keseruan acara semakin terasa ketika seluruh tamu dan undangan memberikan tepuk tangan dan decak kagum saat siswi SD 221 Malili dengan penuh semangat mempraktekkan pemilahan sampah yang dikemas dengan jenaka.
Bupati Luwu Timur, H. Budiman, dalam sambutannya, menekankan bahwa Peringatan Hari Kesehatan Gigi dan Mulut Nasional juga merupakan salah satu media penting untuk menyampaikan pesan tentang pentingnya kesehatan gigi dan mulut. Ia menegaskan bahwa jika kita tidak memulai perawatan gigi sejak dini, masalah kesehatan akan timbul di masa depan.
“Peringatan Hari Kesehatan Gigi Nasional adalah media penting untuk mengingatkan masyarakat akan pentingnya merawat kesehatan gigi dan mulut. Jika kita tidak memulainya sejak dini, masalah akan timbul di masa depan,” ujar Bupati.
Selanjutnya, Bupati memberikan penghargaan kepada para Dokter Kecil dan membagikan Logsheet (kartu pemantauan siswa) sebagai alat untuk melacak praktik sikat gigi dan CTPS (Cuci Tangan Pakai Sabun) selama 21 hari secara berkelanjutan.
Pada kesempatan yang sama, diadakan lomba mewarnai dengan peserta terdiri dari dokter cilik serta acara Talkshow Live streaming dengan tema “Senyum Sehat, Hidup Bahagia, dan Pentingnya Perawatan Dini.”
Talkshow ini dihadiri oleh tiga narasumber, antara lain, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan, Dr. dr. H. M. Ishaq Iskandar, M.Kes; Perwakilan PDGI Lutim, drg. Arny Erawaty Muryah, Sp.PM; dan Program Manager “Healthier Smiles” STC Robert Nufinu, yang dipandu oleh Ratna Puspitasari sebagai moderator.
PDGI Luwu Timur, drg. Arny, menjelaskan bahwa PDGI sebagai lembaga profesi adalah rumah bagi dokter gigi. Mereka melaksanakan berbagai kegiatan, mulai dari upaya promotif, preventif (edukasi dan penyuluhan), kuratif (tindakan langsung), hingga rehabilitatif.
“Secara garis besar, program PDGI mencakup dua jenis layanan, yakni layanan primer di Puskesmas dan Rumah Sakit, serta kerjasama dengan sektor swasta, LSM, dan lainnya,” jelas drg. Arny.
Drg. Arny juga mengungkapkan bahwa berdasarkan hasil screening pada tahun 2022, sekitar 800 siswa membutuhkan perawatan gigi lebih lanjut, namun hanya sekitar 145 yang mengunjungi fasilitas kesehatan. Ini menunjukkan bahwa 8 dari 10 anak mengalami masalah gigi, dan hanya 3 di antaranya yang mendapatkan akses perawatan.
“Oleh karena itu, salah satu yang kami dorong adalah peningkatan akses anak-anak ke fasilitas kesehatan untuk pemeriksaan gigi secara berkala,” tegas drg. Arny.
Sementara itu, Program Manager Save the Children memaparkan bahwa berdasarkan data awal dari Save The Children tahun 2022 di Luwu Utara dan Luwu Timur, sekitar 95% anak mengalami masalah gigi. Saat ini, Program Healthier Smiles mendampingi lebih dari 18.000 siswa siswi di dua Kabupaten, 40 Sekolah Dasar di Luwu Timur dan 45 Sekolah Dasar di Luwu Utara.
“Kami ada di 40 sekolah dasar di Luwu Timur, termasuk 2 SLB. Program ini tidak hanya menargetkan anak-anak, tapi juga keluarga dan lingkungan sekitar,” jelas Robert.
“Siswa akan mencatat progres mereka dalam Logsheet yang mereka terima, tantangan 21 hari ini dikembangkan berdasarkan riset. Jika dijalani secara berkelanjutan selama 21 hari, itu dapat menjadi kebiasaan.”
“Setelah satu tahun program Healthier Smiles, ada beberapa hasil yang luar biasa. Berdasarkan evaluasi tantangan 21 hari, sekitar 80% anak melakukan perubahan sesuai dengan petunjuk logsheet. Ini adalah pencapaian yang luar biasa, dan anak-anak tidak hanya mendapatkan kesehatan gigi yang lebih baik, tetapi juga kepercayaan diri dan keterampilan berbicara di depan umum. Bahkan ada beberapa anak yang mengajarkan keluarganya, termasuk orang tua, tentang cara menyikat gigi dan CTPS yang benar,” jelas Robert.
Peringatan Hari Kesehatan Gigi dan Mulut Nasional adalah momen yang penting untuk mengingatkan masyarakat tentang pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut. Dengan merawat gigi dengan baik dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya kebersihan gigi dan mulut, kita dapat menciptakan generasi mendatang dengan senyuman sehat.
Acara ini dihadiri oleh sedikitnya 500 peserta, termasuk Bupati Luwu Timur, Drs. H. Budiman; Ketua Forum Kabupaten/Kota Sehat Luwu Timur, Dra.Hj. Sufriaty, MM; Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan, Dr. dr. H. M. Ishaq Iskandar, M.Kes; Perwailan SKPD Luwu Timur; Ketua PDGI Lutim, Drg. Muhammad Yusuf Pagiling beserta Tim; Camat Malili; Kepala Puskesmas; Kepala Sekolah; Program Direktur Yayasan Celosia Marennu Indonesia, Alauddin Latief; Program Manager Healthier Smiles Save The Children, Robert Nufinu; orang tua murid; undangan; dan siswa SD.
Komitmen untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut harus dimulai sejak usia dini. Orang tua dan pendidik memiliki peran penting dalam membimbing anak-anak dalam merawat gigi dan mulut mereka dengan benar. Peringatan Hari Kesehatan Gigi dan Mulut Nasional menjadi waktu yang tepat bagi orang tua dan pendidik untuk memberikan pengetahuan dan motivasi kepada anak-anak agar mereka menjadi generasi dengan senyuman sehat. (*)