LEGIONNEWS.COM – OPINI, Saat ini ada 7 kabupaten dan kota di sulawesi selatan, calon komisioner nya masih mengikuti tahapan seleksi yang berlangsung secara bertahap, sejak tgl 25 september 2023 diikuti 439 peserta. Sesuai pengumuman peserta yang lolos 140 orang, gugur 299 orang.
Dari 140 orang peserta yang lolos berhak mengikuti tahapan seleksi berikutnya. Selanjutnya memasuki tahap penentuan 10 besar tiap kabupaten kota.
Untuk ditetapkan 5 orang komisioner terpilih oleh KPU RI. Menariknya dari 140 peserta yang lolos, hanya 14 orang komisioner lama mampu bertahan dari 5 daerah, Makassar 3 orang, Wajo 3, Luwu 1, Enrekang 3, Sidrap 4,Pinrang menyisakan 1 orang komisioner lama Muh Ali Jodding yang juga Ketua KPU Pinrang pengganti. Dari perbandingan komisioner lama yang lolos seleksi, dan calon komisioner pendatang baru, persaingannya cukup ketat.
Karena 140 orang yang lolos ini , 14 orang diantaranya komisioner lama. Bandingkan 126 orang pendatang baru., 14 orang komisioner lama bertahan itu artinya persaingan komisioner lama dan pendatang baru bukan lagi ketat tetapi bisa dikatakan keras dan tajam.
Buktinya komisioner lama berguguran. Ada indikasi komisioner lama tidak mampu bersaing menahan animo dan akselerasi pendatang baru.
Padahal mereka terdiri dari komisioner lama sarat pengalaman, tapi mereka tidak lolos seleksi. Mungkin saja penilaian timsel menganggap mereka sudah tidak layak di loloskan. Mengingat Pemilu rabu 14 Pebruari 2024 intensitasnya berskalasi tinggi, sehingga dibutuhkan komisioner, tangguh lahir dan bathin.
Sebaliknya apabila timsel keliru memilih komisioner, tidak sejalan dengan prinsip The right man on right place, tentu akan menuai malapetaka pada pemilu 2024 dan berdampak di pilkada serentak september 2024.Oleh karena itu timsel diharapkan bekerja profesional, mandiri tanpa bisa dipengaruhi campur tangan pihak luar.
Dan tetap mempertimbangkan track record komisioner lama yang sudah memiliki pengalaman. Termasuk memperhatikan keterwakilan kaum perempuan. Sorotan kepada KPU yang pernah dilontarkan Alfina M alias Pino, selaku Ketua Pemerhati Perempuan Sulsel layak diperhatikan, mengingat minimnya keterwakilan perempuan, sejak dulu hingga hari ini.Koalisi OMS juga dituntut tetap melakukan pengawasan terhadap timsel komisioner KPU 7 kabupaten kota, demikian.
Penulis: Nasruddin Arif
