LEGION-NEWS, Jurnalistik – Dunia media dan informasi sudah mulai proses digitalisasi. Semua pengguna, seperti praktisi dan pelaku media sudah memakai teknologi informasi yang mutakhir. Begitu juga dalam dunia jurnalisme saat ini.
Banyak bidang jurnalisme yang muncul seiring berkembangnya kemajuan. Salah satu yang muncul dan berkembang adalah citizen journalism.
Menurut Nuruddin (dalam Sukartik, 2016), citizen journalism adalah kegiatan terlibatnya masyarakat awam yang memiliki akses ke sebuah media untuk memberitakan suatu hal, seperti peristiwa atau tragedi.
Citizen journalism ini dapat dilakukan oleh masyarakat di mana pun dan kapan pun. Citizen journalism ini juga merupakan salah satu hal yang terlibat juga dalam jurnalisme digital saat ini.
Dalam praktiknya, citizen journalism sudah sering dilakukan dan dipakai oleh wartawan untuk melihat sebuah kejadian secara aktual dan faktual.
Namun, citizen journalism ini menjadi salah satu dilema bagi wartawan yang terikat dengan kode etik dan regulasi dalam undang-undang.
Citizen journalism ini menjadi salah satu alat seperti pisau yang bisa digunakan untuk mendukung pemberitaan ataupun malah membuat jelek pemberitaan akibat kurangnya validasi.
Penulis pernah mewawancarai salah satu wartawan Kontan yang berkecimpung dalam desk ekonomi, Maizal Walfajri, pada tahun 2020 kemarin.
Dalam wawancara tersebut, penulis sempat mengulik masalah wartawan saat ini yang kadang nakal karena tidak memvalidasi informasi secara mendalam.
“Wartawan boleh mengambil inspirasi dari suatu informasi yang diliput oleh masyarakat, tetapi ya, ga boleh langsung tulis aja lah yang terjadi di lapangan tanpa validasi,” ungkap Maizal Walfajri.
Ia menerangkan bahwa apa yang diliput oleh masyarakat hanya boleh menjadi inspirasi dalam berita yang akan wartawan tulis.
Pentingnya peran wartawan di sini adalah validasi terhadap peristiwa atau momen yang diliput oleh citizen journalist. Apa yang mereka unggah ke media tentunya belum sepenuhnya terbukti benar atau tidak.
Maka di sinilah, wartawan mengambil peran penting untuk memastikan hal ini layak dipublikasikan atau tidak.
Validasi ini lagi-lagi menjadi hal krusial untuk memastikan informasi itu benar atau tidak. Wartawan yang memiliki privilese dalam melaporkan sebuah kejadian harus memanfaatkan hak mereka dengan baik dalam validasi ini.
Privilese yang dimilikinya, antara lain legal secara hukum dan sudah dijamin kerjanya secara profesional.
Begitu wartawan menggunakan kewenangannya dengan baik, informasi yang mentah pun dapat dinikmati oleh masyarakat.
Tentunya, informasi tersebut sudah dibumbui dengan validasi yang benar dan dipastikan aman untuk dikonsumsi.
Citizen journalism yang tadinya mentah pun akhirnya bisa diolah dengan baik oleh wartawan layaknya seorang juru masak handal.