LEGIONNEWS.COM – MAKASSAR, Penggagas KKN Kebangsaan dari Universitas Hasanuddin Makassar, Dr Hasrul berharap kepada pengurus pusat partai politik di Jakarta untuk memberikan ruang bagi anak bangsa yang ada di Sulawesi Selatan diberikan kesempatan untuk maju sebagai nyalon gubernur (Nyagub) pada pemilihan gubernur (Pilgub) mendatang.
Kepada media dirinya mengatakan Sulawesi Selatan memiliki banyak tokoh anak bangsa yang punya kualitas dan kapabilitas memimpin Sulawesi Selatan (Sulsel).
Tidak hanya itu Indonesia ini dikenal dengan spektrum keagamaan dan kebudayaan yang didalam bingkai Bhineka Tunggal Ika.
“Kita di Sulsel dan Indonesia pada umumnya dikenal dengan spektrum keagamaan dan kebudayaan yang di bingkai didalam Bhineka Tunggal Ika. Tanpa Islam, Kristen, Hindu, Buddha, Konghuchu dan Aliran kepercayaan berati itu bukan Indonesia, pendahulu kita sudah menanamkan itu sejak awal kemerdekaan Indonesia,” terang Hasrullah yang 10 tahun belakangan ini keliling Indonesia untuk program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kebangsaan hingga pulau terluar Indonesia. Sabtu (18/5/2024)
“Di Sulsel ini kita punya stok pemimpin yang bisa membawa Sulawesi Selatan jauh lebih baik. Baik itu politisi atau akademisi, Berikan kesempatan kepada mereka, jangan ada upaya lain atau orang tentu saja yang mau didorong sebagai kepala daerah (Gubernur) untuk memimpin,” ujar penggagas KKN Kebangsaan ini.
“Di Sulsel ini banyak ragam Suku dan Agama disini. Yang kita butuhkan adalah pemimpin untuk semua kelompok dan golongan untuk diayomi. Bukan untuk kepentingan Kelompok atau golongannya saja,” tegas pengajar di Universitas Hasanuddin ini.
“Sekali lagi saya berharap kepada Presiden terpilih Prabowo Subianto dan Partai yang berkoalisi di KIM dapat melihat itu. Tanpa Ambon bukan Indonesia, Tanpa Minahasa bukan juga Indonesia, Indonesia ini milik semua Agama, kelompok dan golongan, kita bernaung dibawa UUD’45 dengan perekatnya Bhineka Tunggal Ika,” pungkas Dr. Hasrullah.
Dikatakannya siapa pun pemimpin di Indonesia berkewajiban tunduk terhadap lambang lambang negara. Termaksud di dalamnya bendera dan Pancasila.
“Kita ini harus tunduk kepada lambang lambang negara sebagai bentuk patriotisme kita sebagai anak bangsa, menghargai para pendahulu yang telah berjuang lepas dari penjajahan kolonial sehingga hari kita menikmati kemerdekaan,” tambah dia.
“Saya sangat berharap di pemilihan kepala daerah di seluruh tingkatan baik di Sulawesi Selatan atau Indonesia untuk menghindari isu SARA dalam pemilihan kepala daerah mendatang,” kunci Hasrullah. (LN)

























