Pengamat Sebut Me-reshuffle Nasdem itu Tidak Melemahkan Dukungan Jokowi di Parlemen

Presiden Jokowi dan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh | Foto: istimewa
Presiden Jokowi dan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh | Foto: istimewa

NASIONAL – Partai Nasdem menjadi sorotan di tengah isu perombakan kabinet pemerintahan Jokowi-Maruf yang belakangan mencuat. Sejumlah pengamat politik memandang jika reshuffle terjadi, maka Nasdem menjadi partai yang turut terimbas.

Menurut peneliti politik dari Populi Center, Rafif Pamenang, dalam konteks kabinet Indonesia Maju yang ditopang oleh sistem multipartai, Nasdem memang memiliki posisi tawar yang tidak terlalu baik.

“Nasdem bukan partai yang dominan atau kuat. Beda ceritanya jika misalnya Gerindra masih menjadi oposisi, maka (Nasdem) menjadi penting bagi Jokowi untuk mengimbangi kekuatan Gerindra di parlemen,” kata Rafif kepada Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (28/12).

Untuk di posisi kabinet, kata Rafif, posisi Gerindra justru lebih strategis dibandingkan Nasdem. Pasalnya, Gerindra merupakan salah satu partai besar yang dibutuhkan Jokowi.

Advertisement

“Itu lebih strategis dibandingkan Nasdem. Maka, tidak mengherankan apabila Nasdem menjadi partai yang lumayan banyak disorot (untuk di-reshuffle). Karena me-reshuffle Nasdem itu tidak melemahkan dukungan Jokowi di parlemen,” katanya.

Posisi tawar Nasdem juga lemah lantaran belum pernah berada dalam oposisi pemerintahan Jokowi.

“Hal itu yang membuat Nasdem dari sisi dukungan politik penyokong kabinet Jokowi dia tidak terlalu strategis,” tutupnya. (Sumber: rmol)

Advertisement