LEGIONNEWS.COM – MAKASSAR, Musyawarah Daerah (Musda) partai golkar bakal digelar bulan Mei 2025 mendatang. Sejumlah figur yang memiliki peluang besar menggantikan (Petahana) Taufan Pawe.
Ada tiga figur menguat mereka diantaranya, Adnan Purichta Ichsan Yasin Limpo, Munafri Arifuddin (APPI), dan Ilham Arief Sirajuddin (IAS).
Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) Golkar Sulawesi Selatan (Sulsel) periode 2020-2025, HM Taufan Pawe menyatakan dirinya siap kembali menahkodai partai berlambang pohon beringin rindang itu di Sulsel. Hal itu disampaikannya kepada media usai digelar buka puasa pertengahan Maret 2025 lalu bersama dengan Pengurus DPD Golkar Sulsel dan 24 DPD II di seluruh sulawesi selatan.
Bagaimana penilaian pakar dibidang ilmu komunikasi politik dari Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar, Dr Hasrullah AM, Terhadap 3 figur calon ketua DPD Golkar Sulsel menghadapi petahana Taufan Pawe (TP).
Kepada media dia mengatakan dirinya telah melakukan survei terhadap tiga figur tersebut dan satu petahana. Dalam survei yang dilakukan di tahun 2024 lalu itu nama Adnan Purichta Ichsan menguat, Lalu menyusul Ilham Arief Sirajuddin atau IAS kemudian petahana Taufan Pawe berada diurutan ketiga lalu disusul ketua DPD II Golkar Makassar, Munafri Arifuddin.
“Saya coba melakukan survei para tokoh politisi partai golkar, ternyata sosok Adnan Purichta di posisi paling tinggi menyaingi tokoh seperti Ilham Arief Sirajuddin, Taufan Pawe dan Munafri Arifuddin,” ungkap Hasrullah.
Dikatakannya, Figur mantan bupati Gowa dua periode itu yang paling menonjol dan berpotensi bisa memimpin partai golkar di Sulsel.
“Pertama Adnan. Dia tokoh perwakilan dari kelompok usia muda dan milenial. Dia mampu mendekat diri dengan kelompok milenial yang dimana kelompok ini memiliki 60 persen pemilih,” imbuh dosen ilmu komunikasi politik itu.
Menurut Hasrullah dalam keterangannya itu sosok Adnan Purichta mampu melakukan pendekatan di kelompok milenial, Untuk membawa kembali kejayaan partai golkar di sulawesi selatan, Untuk mengimbangi partai yang dipimpin Rusdi Masse banyak merangkul anak muda dan milenial.
“Yang kedua, Kalau pak Ilham Arief Sirajuddin punya segudang pengalaman yang malang melintang, baik di pemerintahan maupun di dunia politik. Jadi yang pas memimpin partai golkar di Sulsel hanya dua orang itu yang sebutkan diawal tadi,” pungkas penggagas KKN Kebangsaan itu.
“Tinggal keduanya bagaimana mampu merebut suara dari pengurus DPP partai golkar serta pengurus di 24 DPD dua yang memiliki suara dan organisasi sayap partai yang memiliki hak suara,” katanya menambahkan.
“Tapi yang utama itu mendapatkan dukungan dari ketua umum partai golkar, itu yang kami lihat dari luar platform partai golkar dalam memilih ketua DPD satu,” tutur Hasrullah.
“Ketiga Taufan Pawe. Dia masih punya kans dari survei yang saya lakukan itu, Tetapi dari hasil pemilu legislatif lalu (2024), Partai golkar di Sulsel perolehan kursi di DPRD tingkat satu dan dua anjlok, Entah nantinya itunya jadi penilaian pengurus pusat atau tidak untuk mengusung kembali pak Taufan,” katanya.
Saat ditanya Adnan dan IAS yang oleh kader partai berlambang pohon beringin rindang itu dinilai tidak memberikan kontribusi kepada partai di pemilihan legislatif 2024.
Kata Hasrullah yang juga pernah duduk sebagai pengurus AMPI di era orde baru (Golkar) menyarankan agar partai golkar di sulawesi selatan memilih seorang ketua partai yang punya tingkat keterpilihan tinggi, mempunyai kemampuan leadership.
“Memilih pemimpin itu, kader yang mempunyai kemampuan leadership. Misalkan melakukan blusukan kemana kemana. Seperri yang pernah dilakukan pak IAS yang mengunjungi keseluruhan kabupaten dan pelosok desa kapasitas sebagai kader partai,” katanya menjelaskan.
“Kesimpulannya sebagai orang yang pernah ber AMPI, Saya kira untuk memperbaiki partai golkar kita butuh figur seperti Andan dan IAS begitu,” pungkas Hasrullah.
Saat ditanya IAS akan terhadang dengan AD/ART partai golkar terkait dengan Prestasi, Dedikasi, Loyalitas dan Tidak Tercela (PDLT).
Kembali pengamat komunikasi politik Unhas itu mengatakan persoalan masa lalu yang telah diselesaikan oleh mantan wali kota Makassar dua periode itu.
“Saya pikir itu masa lalu dan telah dijalankan persoalannya itu. Partai golkar butuh kembali kejayaannya, Sosok yang bisa mengantarkan golkar sebagai jawara di Sulsel yah sosok paling pas adalah pak Ilham itu, Selain itu ada juga Adnan,” katanya.
Doktor Hasrullah yang juga mantan pengurus AMPI Sulsel itu, Saat ini lebih memilih menjadi pengamat politik menyampaikan perjalan partai Golkar dari tahun 2000 hingga 2014 diera dimana Syahrul Yasin Limpo dan Ilham Arief Sirajuddin mempunyai pengaruh besar di partai golkar.
“Kalau melihat kebelakang hanya dua sosok yang punya pengaruh besar di partai golkar yaitu pak Syahrul Yasin Limpo dan Ilham Arief Sirajuddin,” imbuh Hasrullah.
“Tapi pada ujungnya kita serahkan saja kepada internal partai, Sebagai orang yang pernah menjadi pengurus AMPI, Saya melihat sebagai seorang pengamat politik. Partai golkar harus memiliki pemimpin yang punya kapasitas dan kemampuan,” kunci Hasrullah. (LN).

























