LEGION NEWS.COM – Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, meninjau progres uji coba suara dan pencahayaan di Jakarta International Stadium (JIS), Sabtu, (12/12).
Jakarta International Stadium, adalah sebuah stadion multi-fungsi di Kelurahan Papanggo, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jakarta, Indonesia.
Stadion ini mulai dibangun pada 2019 dengan dimulainya Kick Off pembangunan JIS oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pada 14 Maret 2019 di Kelurahan Papanggo,
Menurut Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, progres JIS, dengan pembangunan mencapai 87 persen kini itu, segera tuntas.
“Kemarin juga kami tes suara azan. Untuk pertama kalinya, azan berkumandang di dalam JIS, sangat syahdu,” kata Anies dalam akun instagramnya, dikutip Ahad (12/12).
Dalam kesempatan itu, dia melakukan uji coba suara (check sound) dan pencahayaan di stadium yang berlokasi di Jakarta Utara itu.
“Tentu kita ingin yang terbaik. Dan hasilnya, menggelegar!” kata Anies dikutip dari Instagramnya, Ahad (12/12).
Mantan menteri pendidikan dan kebudayaan itu mengatakan, berdasarkan kunjungan kemarin malam, pencahayaan telah dipasang dan disaksikan dengan baik prosesnya.
Bahkan, suara di stadion diklaim juga berfungsi dengan sangat baik.
Dalam uji coba perangkat suara dan pencahayaan itu, Anies juga mendatangkan vokalis Padi, Fadly.
Menurutnya, kedatangan Fadly memang khusus untuk membantu pengecekan suara semaksimal mungkin.
Dia menambahkan, dalam uji coba dan pemasangan pencahayaan serta suara kemarin itu, tak berkendala.
Sebaliknya, kualitas pencahayaan stadion dan suara yang dikeluarkan, diklaim dia sangat baik.
“Penundaan soft launching JIS dan IYC, bukan berarti pekerjaan terhenti. Semuanya tetap berjalan terus,” ucapnya.
Soft launching JIS, yang seharusnya ditandai dengan kedatangan dan pertandingan dari tim-tim besar La Liga itu terpaksa batal.
“Kita memang harus tunda, dan memaksa tim-tim raksasa yang akan bertandang tidak jadi datang ke Indonesia,” katanya.
“Ini adalah pekerjaan raksasa yang melibatkan begitu banyak orang. Mungkin tak terlihat di permukaan, tapi karyanya akan dikenang sepanjang sejarah Kota Jakarta,” jelasnya. [LN/republika]