LEGION NEWS.COM – Karen Audrie Muhammad terpilih sebagai “the best rookie delegate” dalam program internasional UNESCO Center for Peace IMUN Winter Camp 2022 yang diadakan di Frederick, Maryland, Amerika Serikat. Pelajar SMA kelas X asal Makassar yang saat ini bersekolah di Temasek Independent School Bandung terpilih dalam kapasitasnya sebagai perwakilan negara Persemakmuran Australia di Komite IMF. Kegiatan Summer Camp ini berlangsung secara virtual dari tanggal 18-23 Januari 2022.
Program Model Internasional Perserikatan Bangsa-Bangsa (IMUN) adalah simulasi realistis dari badan Perserikatan Bangsa-Bangsa dimana delegasi siswa/mahasiswa ditugaskan untuk meneliti dan merumuskan solusi terhadap masalah-masalah global yang dihadapi dunia saat ini.
IMUN 2021 mensimulasikan perundingan dan perdebatan masalah-masalah dunia ke dalam beberapa komite. Karen Audrie masuk ke dalam komite International Monetary Fund (IMF) yang anggotanya berasal dari beberapa negara dan Audrie mewakili Persemakmuran Australia.
Program ini juga membahas dan mengusulkan proyek yang relevan dengan agenda pembangunan berkelanjutan (Sutainable Development Goals). Proyek SDGs yang diusulkan oleh komite IMF adalah agenda nomor delapan (8) yaitu “Decent Work and Economic Growth”.
Di dalam Komite IMF untuk simulasi perundingan dan perdebatan, Audrie diberikan topik mengenai “The Price Rise of Metal Industry – the New Oil as a Threat to Achieving Net-Zero Carbon Dioxide Emission by 2050”.
Sebagai representasi dari Persemakmuran Australia, Audrie harus tampil meyakinkan dan menawarkan ide-ide dan solusi ke delegasi dari berbagai negara seperti Rusia, Indonesia, Venezuela, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Iran, Brazil, Kuwait, Kongo, Kanada, Filipina, Argentina dan Bolivia mengenai energi terbarukan pengganti minyak fossil. Melalui simulasi dan perdebatan yang panjang, usulan Audrie untuk mengembangkan teknologi terbarukan di industri metal (termasuk untuk mencari subtitusi konsumsi minyak bumi di industri logam) disetujui oleh negara-negara lainnya.
Karena baru pertama kalinya ikut “IMUN UNESCO Center of Peace Camp” dan usulannya diterima oleh perwakilan semua negara yang ikut berunding, Karen Audrie dinobatkan sebagai “the best rookie delegate”.
Sementara untuk proyek agenda SDGs nomor 8 (Decent Work and Economic Growth), usulan Audrie dan kawan-kawan adalah membangun proyek untuk membantu pengusaha kecil dan menengah di negara yang paling terkena dampak negatif dari Covid-19 melalui intervensi teknologi, keuangan dan pengetahuan. Proyek yang oleh Audrie diberi nama “Phoenix” yang berarti “Revival dan Survival” adalah bisnis model yang ditawarkan ke para pelaku UMKM.
“The Phoenix Business” adalah proyek yang menyiapkan perlengkapan sistem online bagi pelaku UMKM untuk bangkit kembali dan melakukan persaingan bisnis dengan model yang dikembangkan oleh pasar-pasar moderen seperti di mall dan pusat perbelanjaan lainnya.
Proyek Phoenix melatih pelaku UMKM untuk membuat website sendiri melalui kelas online dan membantu mereka mengiklankan produknya melalui platform media sosial seperti instagram, facebook dan tiktok dengan memasukkan nilai-nilai kultural setempat.
Tujuan utama proyek Phoenix adalah membekali pengetahuan dan keterampilan bagi pelaku usaha UMKM untuk survive di tengah pandemi Covid-19 yang tidak menentu. Berkat usulan proyek Phoenix ini, kelompok Karen Audrie diberikan penghargaan sebagai “The Most Innovative Project”.
Ketika ditanya kesan mengikuti UNESCO Center for Peace IMUN Winter Camp 2022, Audrie berujar singkat, “sangat mengasyikkan”. Menurutnya, selama mengikuti Winter Camp 2022, Audrie belajar untuk tampil percaya diri dihadapan publik internasional.
Melalui simulasi perdebatan dan negosiasi antar delegasi dari berbagai negara, Audrie belajar menjadi diplomat yang sesungguhnya. “Pengalaman ini membuat saya semakin percaya diri akan kualitas anak-anak Indonesia yang tidak kalah dengan anak-anak di negara maju”, ujar Audrie. (LN)