POLITIK – Kembali lagi PDI Perjuangan dan Partai Nasdem ribut soal reshuffle kabinet. Perang urat syaraf masih mewarnai hubungan kedua partai pengusung pasangan Jokowi-Ma’ruf saat Pilpres 2019 lalu.
Bermula PDIP meminta Presiden Joko Widodo mengevaluasi Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo yang notabene kader Partai Nasdem.
Alasan permintaan itu, PDIP menganggap jika Mentan Syahrul sudah membuat kesalahan dan dituding menjadi orang yang mendukung impor beras.
Menanggapi tudingan itu, politikus Partai Nasdem, Irma Suryani Chaniago menilai tudingan berkali-kali yang dilancarkan anak buah Megawati Soekarnoputri itu tidak tepat dan tidak berasalan.
Menurut Irma, persoalan impor beras yang merugikan petani bukanlah dari Mentan langsung melainkan Kementerian Perdagangan dan Bulog yang dianggapnya tidak bisa menyerap gabah petani.
“Laporan mana yang salah? Faktanya gabah petani cukup kan? Masalahnya Bulog yang tidak mampu menyerap gabah petani Terus yang ingin impor kan Mendag? Kok dibolak balik ya informasinya, Jumat (20/1).
Irma pun kembali menyinggung korupsi bansos yang menjerat mantan Menteri Sosial Juliari Batubara yang merupakan kader PDIP. Dia meminta, PDIP fokus introspeksi diri sebelum mencari kesalahan orang lain.
“Lagi pula yang fatal itu adalah menteri yang mencuri uang rakyat lewat bansos kemudian ditangkap KPK!,” tegas Irma kepada wartawan di Jakarta
Beberapa waktu lalu, Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto menyebut ada laporan kerja Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo ke Jokowi yang tidak tepat.
“Apa (laporan) yang disampaikan Menteri Pertanian ke Presiden kan tidak tepat. Bayangkan saja, menteri itu kan pemerintahan, dalam pengertian sehari-hari, (menteri) yang menguasai hal ikhwal kementerian yang dipimpinnya,” ujar Hasto. (Sumber: RMOL)