PB HMI Pecah di Rel Kereta Maros-Makassar

Ilustrasi

MAKASSAR – Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) perang opini di media soal pembangunan rel kereta Maros-Makassar. Hal itu nampak dari pernyataan dua pengurus PB HMI.

Wasekjend PB HMI, Juhardi Joe dan Ketua Bidang Lingkungan Hidup dan Mitigasi Bencana PB HMI, Andi Ridho Utama Ahmad. Nampak Pro dan Kontra Soal Rel Kereta di Sulawesi Selatan.

Andi Ridho misalnya, Dia menilai keinginan Wali Kota Makassar Moh Ramdhan ‘Danny’ Pomanto untuk kereta api jalur elavated di Makassar menunjukkan gagasan pembangunan yang memiliki visi jangka panjang. Menurut nya, Perkembangan kota yang cepat memerlukan perencanaan yang matang tidak hanya berpikir jangka pendek.

“Kereta Api jalur elevated tentu sesuai dengan perkembangan kota yang pesat. Belum lagi dampak jangka panjang seperti banjir yang bisa dieliminasi,” kata Andi Ridho.

Advertisement

Menurut mahasiswa asal Kabupaten Bone ini, jalur kereta api di Makassar perlu untuk menjadi perhatian pemerintah provinsi dan pemerintah pusat. Sebab, proyek infrastruktur penting memikirkan dampak lingkungan dan mitigasi bencana yang matang.

“Pemprov Sulsel sebagai perpanjangan tangan pemerintah pusat tentu lebih tahu dan memahami kondisi Makassar. Apa yang diinginkan wali kota Makassar untuk kepentingan jangka panjanng warganya. Keberpihakan itu jelas terlihat atas sikap Danny,” tambahnya.

Apalagi, kata Andi Ridho, kota Makassar telah menyusun rencana tata ruang dan wilayah yang komprehensif. Hal ini tidak bisa juga serta merta diabaikan, sebab telah menjadi peraturan daerah.

“Jangan juga kita memaksakan pembangunan jalur kereta api hanya semata karena dalih infrastruktur. Tetapi tidak memikirkan dampak lingkungan dari pembangunan itu,” tandasnya.

Lain hal nya dengan Wasekjend PB HMI, Juhardi Joe meminta Danny Pomanto tidak memperkeruh dan membuat ketegangan.

Menurutnya, Proyek Strategi Nasional (PSN) ini yang dikerjakan oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub) telah melalui kajian para ahli.

“Kalau pak Wali (Danny Pomanto) terus begini, sama saja menciptakan ketegangan diantara pemerintah dan masyarakat, padahal proyek ini langsung dari nasional.” ungkap Joe kepada awak media, Selasa, (09/8/2022).

“Di kemenhub itu sudah ada ahlinya, mereka pasti mengkaji lebih dulu sebelum bekerja, jadi kekhawatiran bapak Wali Kota soal banjir dan lain-lain itu sudah dikaji.” katanya.

Joe kemudian menyarankan Danny Pomanto untuk menggugat atau melakukan langkah-langkah yang dianggap benar jika memang menolak desain itu.

“Jangan sampai karena ego pribadi menghambat pembangunan rel kereta apu, sedangkan kita tau proyek ini sangat diharap masyarakat bagaimana mereka bisa menikmati kereta api.” tegasnya.

“Bayangkan saja kalau sudah berfungsi, pasti perekonomian nasyarakat dari Makassar – Pare-pare bisa meningkat.” tegasnya.

Dia pun mendukung agar pembangunan segera dilanjutkan agar masyarakat Sulsel bisa menikmati kereta api.

“Harusnya pak Danny bahagia, ada proyek besar yang masuk di Sulsel , apalagi ini Kereta Api, banyak loh daerag yang mau proyek ini tapi di Sulawesi hanya Sulsel yang dapat.” tutup Alumni FH UMI ini. (**)

Advertisement