LEGIONNEWS.COM – MAKASSAR, Panglima Relawan Tim Dozer l, Rully Rozano, menyatakan siap all out memenangkan pasangan usungan Partai Nasdem dan Gokar Andi Sudirman-Fatmawati Rusdi di Pilgub Sulsel mendatang.
Bahkan Rully sesumbar mengungkap kebutuhan biaya mereka selama kontestasi politik berlangsung di Pemilihan Gubernur di Sulawesi Selatan (Sulsel)
Menurutnya, total anggaran yang diperlukan untuk kebutuhan relawan dan kegiatan kampanye melebihi Rp50 miliar.
“Kecil sekali itu Rp 50 milyar ,” kata Rully Rozano di Hotel Swiss-Belinn, Panakkukang, Makassar, Kamis (8/8/2024) kemarin.
Rully mengatakan butuh biaya besar untuk menggerakkan relawan. Diungkapkannya biaya yang dimaksud bukan dari sponsor melainkan biaya pribadi dari Tim Dozer.
“Itu biaya Dozer. Dozer selalu biaya sendiri, kita nggak pernah ada sponsor,” katanya.
Pernyataan sesumbar Panglima Relawan Tim Dozer l, itu mendapatkan respon dari akademisi Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar.
Komunikolog sekaligus akademisi Unhas, Hasrullah mengatakan politik adalah seni mencapai tujuan untuk menikmati kekuasaan. Tetapi jangan dilakukan dengan segala cara.
“Politik memang seni mencapai tujuan, asal jangan dilakukan segala cara untuk menikmati kekuasaan,” kata DR Hasrullah kepada media. Jumat (9/8)
Menurut Komunikolog Unhas ini, Pemimpin yang keras tentu akan menggunakan diksi yang keras dan kasar sehingga narasi yang dibangun cenderung menggunakan otak dan pikiran yang kasar.
“Pemimpin yang keras tentu akan menggunakan diksi yang keras dan kasar sehingga narasi yang dibangun cenderung menggunakan otak dan pikiran yang kasar,” ujar DR Hasrullah.
“Tidak ada lagi diksi kehormatan dan rasional semua dikendalikan nafsu berkuasa,” tambah Komunikolog Unhas ini.
Akademis Unhas ini juga mengungkapkan “Deklarasi Damai” partai politik di Susel jelang pemilihan kepala daerah. Tanggal 08 Agustus 2024.
“Dari isi Deklarasi Damai terdapat 6 point penting didalamnya. Salah satunya point ke 5, Menjunjung tinggi semangat persaingan yang fair dan kompetitif, dan menolak keras praktik politik uang (money politic) mereka (Dozer) harus paham itu,” tutur Hasrullah. (LN)