Pagi Hari NDF Sempat Catat Dolar AS Sentuh Rp17.200, Sorenya Wise Catat Rp16.883

(Properti: Image source: https://unsplash.com/photos).
(Properti: Image source: https://unsplash.com/photos).

LEGIONNEWS.COM – Rupiah tampak berpotensi melemah sangat signifikan di pekan ini. Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) telah menyentuh level Rp17.200an/US$ di non-deliverable forward (NDF).

Dilansir dari Refinitiv, pada hari ini, Senin (7/4/2025) pukul 10:43 WIB, nilai tukar mata uang Indonesia telah mencapai Rp17.261/US$ atau merupakan posisi terendah sepanjang sejarah.

Kemudian dikutip dari Wise, nilai tukar rupiah per dolar AS menjadi Rp 16.883 pukul 14.35.

Nilai tukar rupiah di pasar NDF jauh lebih lemah dibandingkan pada penutupan perdagangan reguler terakhir sebelum libur Lebaran, Kamis (27/3/2025) rupiah berada pada posisi Rp16.555/US$ atau menguat 0,12%. Artinya rupiah tampak berpotensi melemah sangat signifikan di pekan ini.

Advertisement

Untuk diketahui, NDF adalah instrumen yang memperdagangkan mata uang dalam jangka waktu tertentu dengan patokan kurs tertentu pula. Pasar NDF belum ada di Indonesia, hanya tersedia di pusat-pusat keuangan internasional seperti Singapura, Hong Kong, New York, atau London.

Pasar NDF seringkali mempengaruhi psikologis pembentukan harga di pasar spot. Oleh karena itu, kurs di NDF tidak jarang diikuti oleh pasar spot.

Kebijakan tarif Trump memicu ketidakpastian global hingga saling serang perang dagang. Dampak yang bisa dirasakan rupiah diperkirakan akan besar mulai dari kaburnya investor asing di pasar keuangan Tanah Air hingga gejolak eksternal yang tinggi

Indonesia menjadi korban baru dalam perang dagang Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Indonesia akan dikenai tarif resiprokal atau timbal balik hingga 32% karena besarnya defisit AS ke Indonesia.

Hal ini akan berdampak negatif pada tidak lakunya barang Indonesia di AS mengingat harga barang yang masuk ke AS akan cenderung lebih mahal dari biasanya. Alhasil masyarakat di AS akan cenderung memilih produk AS dibandingkan impor dari Indonesia.

Apabila hal ini terus dibiarkan, maka suplai dolar AS Indonesia akan berkurang dan nilai tukar rupiah dapat terus mengalami tekanan. (*)

Advertisement