MAKASSAR – Oknum Lurah di Kecamatan Wajo diduga melakukan intimidasi ke warganya soal dukungan pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar.
Diketahui, oknum Lurah tersebut bertugas di Kelurahan Malimongan Tua, Kecamatan Wajo.
Warga yang mendapat intimidasi merupakan salah satu pendukung Seto – Rezki (Sehati) yang tinggal di Jalan Salemo, lorong 158 Nomor 23, RT 01/RW 04.
Kejadian yang terjadi, Kamis, (07/11) malam itu bermula saat oknum Lurah bersama Ketua RW setempat mendatangi rumah timses Sehati.
“Awalnya pak Lurah sama Ibu RW datang terus suruh turunkan banner Sehati yang saya pasang di rumah dan kontrakan ku. Katanya ada acara PKK besok.” ungkapnya, Jumat, (08/11).
“Tapi saya ngotot tidak mau karena saya pasang Bannernya pak Seto di rumah ku, kontrakan pribadiku.” tambahnya.
Akan tetapi lanjutnya, Lurah dan RW tersebut tetap meminta warganya agar menurunkan banner itu dengan alasan acara PKK besok akan dihadiri banyak ASN.
“Tapi pak Lurah ngotot katanya besok ada ASN banyak hadir tidak enak di foto. Jadi saya bilang kalau begitu saya lapor dulu ke posko induk.” tegasnya.
“Kemudian keluar Ibu saya ditanya lagi soal penurunan banner tapi tetap tidak mau karena dia bilang ini masa kampanye wajar ada banner dan lagian ini rumah kost dan kontrakan punya saya pribadi.” tandasnya.
Sementara itu Lurah Malimongan menyampaikan permohonan maafnya atas adanya kejadian tersebut.
“Saya minta maaf atas kejadian itu. Insha Allah tidak ada lagi kejadian yang sama di wilayah kami.” ucapnya.
Terpisah, Ketua Tim Ormas Sehati Illank Radjab berharap kejadian ini tidak terulang kembali.
Kata dia, pemerintah kota Makassar harusnya bisa menunjukkan netralitasnya menjelang Pilkada Serentak 2024.
“Semoga ini kejadian terakhir, tidak ada lagi di wilayah lain. Pemerintah harus netral, tidak usah intimidasi atau apalah.” tegasnya.
Illank mengatakan, Tim Sehati telah menemui Lurah tersebut untuk menyampaikan permohonan maafnya.
“Tadi kita Tim Sehati juga sudah menemui langsung Lurahnya dan dia menyampaikan permohonan maaf dan itu kita rekam.” tandansya. (**)