LEGION-NEWS, JAKARTA- Beredar sebuah video yang memperlihatkan Menteri Sosial Tri Rismaharini marah-marah saat rapat dengan pejabat Provinsi Gorontalo terkait distribusi bantuan sosial (bansos), Kamis (30/9).
Risma mengacungkan pena kepada seorang pendamping bansos Program Keluarga Harapan (PKH) di Gorontalo, Selain memarahi, ia juga terlihat mendorong bahu dari pendamping PKH tersebut.
Risma diduga tak terima Kemensos dituding mencoret data penerima bansos sehingga saldo rekeningnya 0 rupiah dan tak lagi menerima bantuan.
Ketua Umum Pemuda Solidaritas Merah Putih (PSMP) Anshar Ilo angkat bicara terkait aksi emosional yang ditunjukkan oleh Menteri Sosial Tri Rismaharini di Gorontalo.
“Melihat video tersebut, saya menjadi tidak menaruh simpati terhadap sikap Bu Menteri, saya rasa itu hal yang tidak perlu dipraktekkan oleh seorang pemimpin, yang kerjanya selalu marah-marah, lalu terekam video hingga viral, entah itu dimaknai sebagai kerja nyata atau adakah unsur lain,” ungkap Anshar ke wartawan, Sabtu (02/10).
Anshar menuturkan, aksi emosional, marah-marah seperti itu bukanlah solusi dalam memperbaiki kinerja, tidak perlu hingga naik pitam, masih bisa dengan menegur baik-baik bawahannya.
“Rasanya kurang elok kalau dikit-dikit ngamuk meluluh, kalau memang salah bisa diarahkan dengan baik dan bijak, bukan lalu di marahin, dipermalukan lalu di usir keluar,” kesal Anshar Ilo.
Anshar menyarankan Bu Risma untuk berhenti mempertunjukkan aksi emosional seperti layaknya Ibu-ibu yang marah melulu, ketegasan sangat dibutuhkan dalam memimpin, tetapi sikap emosional juga bukan solusi nyata dalam menjalankan kepemimpinan organisasi.