Ngaku Komunis, BMI Ingatkan Pemerintah dan Kepolisian Pernyataan Panji Gumilang dapat Memicu Konflik

Foto tangkap layar dari Akun TikTok @inverno.channel atas pengakuan pimpinan ponpes Al Zaytun Panji Gumilang bahwa dirinya adalah komunis.
Foto tangkap layar dari Akun TikTok @inverno.channel atas pengakuan pimpinan ponpes Al Zaytun Panji Gumilang bahwa dirinya adalah komunis.

LEGIONNEWS.COM – MAKASSAR, Pernyataan Panji Gumilang pimpinan pondok pesantren (Ponpes) Al Zaytun yang mengaku dirinya komunis itu viral media sosial. Akun TikTok @inverno.channel menggunggah video di media sosial.

Ketua umum Brigade Muslim Indonesia Muh. Zulkifli mengatakan stamen pimpinan ponpes Al Zaytun dapat memicu keributan ditengah masyarakat nantinya.

Tidak hanya mengklaim dirinya sebagai Komunis. Panji Gumilang juga menganggap Al Qur’an bukanlah sebagai kalam illahi.

“Pimpinan Ponpes Al Zaytun nantinya dapat memicuh keributan. Saya pikir masyarakat resah dengan pernyataan nya. Sebelumnya dia mengatakan Al Qur’an bukanlah sebagai kalam illahi, Statemennya itu penghinaan terhadap rukun iman. ini kan sangat berbahaya bagi berkehidupan berbangsa,” tutur Zulkifli saat dihubungi awak media Jumat malam (16/6/2023).

Advertisement

Alumni Fakultas Teknik, Universitas Muslim Indonesia Makassar ini lantas meminta aparat penegak hukum dapat segera bertindak.

“Statemen lain yang di kutip dari beberapa media dimana orang bisa berzina asal punya duit adalah statemen yang sangat menyesatkan dan tidak mencerminkan seorang pimpinan pesantren,” kata Ketum BMI.

Hal yang membuat kesal ketua BMI perkata Panji Gumilang sebagai seorang komunis adalah statemen biadab yang tidak bisa lagi di maafkan.

“Dari gerbang timur indonesia, BMI ingin mengingatkan Presiden, Menteri agama dan Kapolri untuk jangan menganggap remeh dan berdiam diri atas pernyataan yang dilontarkan Panji Gumilang,” tegas Ketua BMI Muh. Zulkifli.

“Kami ingatkan bahwa saat ini kita sedang menuju tahun politik jangan sampai pernyataan pernyataan seperti ini justru memicu konflik sara di Indonesia.” Kunci Zulkifli.

Advertisement