LEGIONNEWS.COM – TAKALAR, PT. Kemuning Yona Pratama (KYP) batal melaksanakan kontrak kerja pembagunan breakwater beba, Galesong Utara (Galut) , Kabupaten Takalar. Senin (29/5)
Batal kontraknya perusahaan asal Riau itu disampaikan Kepala UPT PPI Beba Takalar Ijas Fajar selaku Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) Breakwater beba.
“Kami sudah melalui proses panjang, salah satunya konsultasi dengan LKPP. Hasilnya proses rencana kontrak dibatalkan, selanjutnya kami mengikuti regulasi yang ada,” ujar Ijas Fajar dihadapan awak media di kantor Dinas Kelautan dan Perikanan Sulawesi Selatan. Senin (29/5).
Diketahui breakwater atau penahan ombak sangat dibutuhkan oleh para nelayan di TPI Beba. Tokoh masyarakat dan Nelayan berharap agar pembangunan penahan ombak itu dapat dibangun di bulan Juni 2023 mendatang.
Hal yang sama disuarakan Amiruddin Kepala UPTD TPI Beba Pemkab Takalar.
“Kami sangat berharap segera direalisasi tahun ini mengingat musim barat masuk di Bulan Desember, Januari hingga Februari masuk musim barat,” ungkap Kepala UPTD TPI Beba Pemkab Takalar.
Syafri Daeng Bella pelaku usaha perikanan di kawasan TPI Beba berharap bulan Juni 2023 pembangunan breakwater beba segera terealisasi.
“Kami mayoritas nelayan tangkap di sini sangat berharap Gubernur Sulsel melalui dinas kelautan dan perikanan segera merealisasikan pembangunan penahan ombak di TPI Beba segera mungkin,” tutur daeng Bella. Rabu (31/5)
Daeng Bella adalah pemilik kapal dengan kapasitas 15 GT. Desember 2022 lalu kapal milik nya tenggelam di dekat dermaga TPI Beba saat dihantam ombak.
“Selain kapal saya, perahu milik nelayan juga hancur akibat terjangan ombak saat musim barat yang berlangsung di bulan Desember 2022 hingga Februari 2023 lalu,” ungkap daeng Bella yang juga tokoh masyarakat Galut (Galesong Utara).
Di tempat yang sama Amiruddin Kepala UPTD TPI Beba Pemkab Takalar sangat berharap Pemprov Sulsel bulan Juni 2023 ini segera terealisasi pembangunan penahan ombak.
“Penahan gelombang (breakwater) semoga tahun ini dapat terealisasi. Ini sangat dibutuhkan nelayan di galesong. Tidak hanya galesong, kapal nelayan asal kalimantan, Selayar dan kabupaten Sinjai melakukan bongkar ikan hasil tangkapan mereka,” beber Kepala UPT PPI Beba Pemkab Takalar ini saat ditemui di ruangannya.
Dia juga menyampaikan selain penahan ombak. Para nelayan juga berharap adanya SPBU khusus nelayan dan pabrik es.
“Nelayan disini juga berharap selain breakwater. Sekiranya Pemprov Sulsel dapat menghadirkan SPBU khusus nelayan dan pabrik es batu di TPI Beba,” imbuh Amiruddin.
“Dengan keberadaan breakwater, SPBU Nelayan dan pabrik es sudah barang tentu akan meningkat ekonomi nelayan dan tentu pemerintah daerah juga meningkat pendapatan asli daerah,” kunci Kepala UPTD TPI Beba Pemkab Takalar (*)