
LEGIONNEWS.COM – MAKASSAR, Secarik kertas diatas ompreng Makan Bergizi Gratis (MBG) Presiden Prabowo Subianto Bertuliskan, “Ndak enak lebih baik jangan bikin sayurnya basi, telurnya warna biru”.
Akan hal itu, Aliansi Masyarakat Tamalanrea menerima aduan dari orangtua murid. Lantas melakukan somasi ke Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) bertempat di ruko insignia jalan Bumi Tamalanrea Permai No B26, Kelurahan Buntusu, Kecamatan Tamalanrea, Kota Makassar.

M. Ilham, Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kelurahan
Buntusu merespon somasi Aliansi Masyarakat Tamalanrea.
Ilham dalam suratnya itu menjelaskan terkait kualitas makanan dari program MBG Presiden Prabowo Subianto itu.
Kepala SPPG Kelurahan Buntusu dalam keterangannya menjawab somasi Aliansi Masyarakat Tamalanrea itu mengatakan Telur Kukus/Rebus, Warna gelap pada telur bukanlah tanda basi, melainkan reaksi kimia alami.
“Saat dipanaskan terlalu lama, putih telur menghasilkan gas hidrogen sulfida (H₂S) yang bereaksi dengan zat besi (Fe) pada kuning telur, membentuk senyawa ferro sulfida (FeS) berwarna kehijauan/kehitaman.” tulis Ilham menjawab somasi yang disampaikan Aliansi Masyarakat Tamalanrea.
Katanya masih dalam surat jawabannya itu, Reaksi ini sudah dikenal luas dalam literatur pangan, tidak berbahaya bagi kesehatan, hanya memengaruhi tampilan visual.
Lanjut, Sampel telur dari sajian tersebut masih tersimpan dengan baik di lemari pendingin, dan dapat diperiksa sewaktu-waktu oleh pihak berwenang untuk membuktikan kondisinya aman.
Kemudian soal Nasi, Ilham menjelaskan, Tekstur nasi yang lembek bukan disebabkan beras berkualitas rendah. Hal itu
terjadi karena teknis pemasakan dalam jumlah besar, sehingga takaran air berlebih.
Lanjut, Beras yang digunakan adalah kualitas premium, dibeli dari pemasok resmi, dan terdokumentasi dengan nota pembelian.
“Kami telah melakukan evaluasi teknis (takaran air, waktu masak, dan pengaturan suhu) agar kualitas nasi lebih baik dan sesuai standar ke depannya.” demikian pejelasan Kepala SPPG Kelurahan Buntusu merespon somasi.
Terkait balasan surat somasi itu, Muh Ikhsan Basir, Ketua Aliansi Masyarakat Tamalanrea mengatakan pihak telah melakukan investigasi di beberapa sekolah yang ada di kecamatan Tamalanrea.
“Kami telah melakukan investigasi di 9 sekolah yang ada di kecamatan Tamalanrea. Rata rata siswa di sembilan sekolah itu mengaku nasi dan sayur dalam keadaan basi dan telur rebus berbau,” katanya.
“Kejadian pada hari Kamis, 11 September 2025,” ungkap Basri.
Adapun 9 Sekolah di Kecamatan Tamalanrea;
1. SMP IT Al-Fikri
2. SMAN 21 Makassar
3. SMAS Tri Tunggal 45
4. Smk Tri Tunggal 45
5. Tk Negeri Tamalanrea
6. Tk IT Al-Fikri
7. SD Tamalanrea 2
8. SD Tamalanrea 6
9. SD IT Al-Fikri
(*)