Mungkin sudah Panik, Jubir Andalan yang Rilis Survei LSI Denny JA, Hadang Trend Elektabilitas DIA Terus Naik

FOTO: Ilustrasi Pilkada (ist) 
FOTO: Ilustrasi Pilkada (ist) 

LEGIONNEWS.COM – MAKASSAR, Tim paslon Gubernur Sulsel Andalan Hati. Merilis hasil sejumlah lembaga merilis hasil survei mereka beberapa hari terakhir.

Terbaru, Lingkar Survei Indonesia (LSI) Denny JA memberikan angka 61,4% untuk pasangan Andi Sudirman – Fatmawati Rusdi, dan hanya 12,9% untuk Danny Pomanto – Azhar Arsyad (DiA).

Anehnya, hasil dari lembaga survei LSI Denny JA disampaikan oleh Juru Bicara Andalan Hati, Muhammad Ramli (MRR).

Bahkan kata dia mengingatkan seluruh tim untuk tidak terlena dan tetap bekerja keras menjelang hari pemungutan suara.

Advertisement

“Hasil survei ini sangat baik dan konsisten dengan survei sebelumnya. Namun, kita harus tetap rendah hati dan memaksimalkan kerja-kerja pemenangan,” ungkap MRR pada Sabtu (19/10/2024) pekan lalu.

Dikatakannya, Survei itu dilakukan dari tanggal 3 hingga 8 Oktober 2024 ini melibatkan 800 responden dari 24 kabupaten dan kota di Sulsel. Metode yang digunakan adalah multistage random sampling dengan margin of error sekitar ±3,54 persen.

Terpisah Jubir DIA, Asri Tadda merespon hasil survei yang disampaikan Juru bicara (Jubir) Andalan Hati itu. Kata Asri, survei adalah hal yang biasa dalam politik.

“Itu sah-sah saja. Setiap lembaga survei tentu punya metode masing-masing untuk mendapatkan hasilnya,” kata Asri di Makassar, Minggu (20/10/2024) kemarin.

Hanya saja, kata Asri, hasil survei sesungguhnya bisa saja dikondisikan untuk mendapatkan hasil tertentu sesuai kebutuhan.

Kan tergantung sampling-nya diambil dari mana. Meski dilakukan secara random, tapi kalau menyasar basis Paslon tertentu maka jelas hasilnya akan jomplang terhadap lawan.

“Dan ini, secara metodologis dibenarkan,” jelas Asri yang juga menggawangi sebuah lembaga survei dan konsultasi politik.

Dijelaskan Asri, posisi Danny – Azhar jauh sebelum melakukan aktifitas kampanye ke berbagai daerah belakangan ini sudah berada di angka 15 persen.

“Sebelum masa kampanye, survei Danny – Azhar malah sudah sekitar 12% -15%. Itu dipotret sejumlah lembaga survei. Nah, sudah tiga pekan kampanye berjalan, kok angkanya malah menurun? Kan tak masuk akal,” ujar Asri mempertanyakan hasil survei yang belakangan dimunculkan.

“Seturut dengan survei internal kami yang di awal kampanye sudah di angka 35%, maka jika ada survei yang menempatkan DiA di bawah itu, apalagi hanya 12% yang artinya malah makin menurun, maka itu sangat patut dipertanyakan,” beber Asri.

Melihat respon dan penerimaan rakyat yang luar biasa di berbagai daerah selama aktifitas kampanye DiA beberapa pekan terakhir, lanjut Asri, maka angka di bawah 30% adalah sesuatu yang tidak masuk akal.

Dari pengalaman Asri, survei politik yang cenderung menurun biasanya hanya terjadi pada calon incumbent. Bukan pada paslon penantang yang profilnya sangat sarat prestasi.

“Kan lucu, penantang yang datang membawa misi memperbaiki nasib petani dan nelayan, menyelamatkan kebudayaan dan adat istiadat serta masa depan Sulawesi Selatan, surveinya justru menurun,” tuturnya.

Karena itu, Asri kembali mewanti-wanti agar rakyat tidak mudah terpengaruh oleh hasil survei yang memang secara politik lazim digunakan untuk mempengaruhi opini calon pemilih.

“Jangan mudah terpancing hasil survei. Bagaimanapun, Pilgub ini baru akan ditentukan hasilnya pada 27 November mendatang. Itu baru aslinya survei,” tegas Ketua Relawan Perubahan Sulsel itu.

“Insya Allah dengan semua ikhtiar politik yang dikerjakan selama ini, Danny – Azhar sangat optimis bakal menyelesaikan Pilgub Sulsel 2024 dengan kemenangan bersama rakyat,” pungkas Asri. (**)

Advertisement