MUI Dukung Sikap Tegas Kapolda Sulsel Soal Tembak di Tempat Pelaku Kriminal Jalanan

FOTO: Lambang Majelis Ulama Indonesia (MUI) (detikINET/Agus Tri Haryanto)
FOTO: Lambang Majelis Ulama Indonesia (MUI) (detikINET/Agus Tri Haryanto)

MAKASSAR – Perintah tegas Kapolda Sulsel Irjen Pol Nana Sujana ke seluruh jajarannya untuk menembak pelaku kejahatan jalanan mendapat dukungan penuh dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulawesi Selatan.

Sekretaris Bidang Infokom Majelis Ulama Indonesia Sulsel, Prof. Dr. Sukardi Weda, mengatakan perlu nya dilakukan tindakan tegas itu mengingat penyakit sosial dalam masyarakat yang sangat meresahkan dan dapat mengganggu keamanan.

“Sikap tegas Kapolda Sulsel sudah tentu didukung oleh MUI. Sudah ada Fatwa yang dikeluarkan terkait dengan kondisi keamanan saat ini. Mengingat penyakit sosial dalam masyarakat yang sangat meresahkan dan dapat mengganggu keamanan dan harmoni, seperti tawuran, conflik komunal, konflik antar kampung, geng motor yang acapkali membuat onar dan meresahkan masyarakat,” tutur Sukardi Weda. Kamis, 1 Desember 2022.

Guru Besar Universitas Negeri Makassar ini juga menyampaikan bahwa, Perilaku anti sosial tersebut, terutama bagi para geng motor, yang seringkali melakukan aksinya dengan melukai korbannya menggunakan busur atau senjata tajam lainnya, perlu tindakan tegas dari aparat sehingga ada efek jera.

Advertisement

“Harus ada efek jera bagi kelompok geng motor atau pelaku kejahatan jalanan lainnya,” ujar Sukardi yang juga Wakil Ketua PD Pemuda Panca Marga Sulsel ini.

“Di sisi lain, untuk mewujudkan Kamtibmas, agen – agen sosialisasi bagi anak juga perlu difungsikan perannya secara maksimal, seperti keluarga, terutama orang tua, untuk dapat memberikan pendidikan informal kepada anak – anak mereka,” imbuh mantan Wakil Rektor 3 UNM.

“Terutama kecerdasan spiritual, etika dan moral, serta menanamkan kearifan lokal kepada anak sebagai calon pemimpin bangsa ini,” kata Prof Sukardi Weda.

Guru Besar di Universitas Negeri Makassar ini juga memberi edukasi nya kepada orang tua, Guru dan Pemerintah Daerah.

Di sekolah, para guru dan Pemerintah Daerah diharapkan memberikan sikap, keterampilan, pengetahuan (afektif, psikomotorik, dan kognitif). Selanjutnya, teman bermain atau peer group perlu difungsikan dengan baik, dan terakhir adalah media.

Media juga sebagai agen sosialisasi bagi anak harus melakukan perannya sebagai sumber informasi yang sehat, mencerahkan dan menjaga keutuhan bangsa.

Pemerintah daerah, Guru dan orang tua sangat dibutuhkan sebagai peran agen sosialisasi bagi anak perlu bersinergi untuk mewujudkan generasi muda yang pro sosial, toleran, dan cinta harmoni dalam masyarakat tanpa syarat, sehingga tidak lagi muncul kenakalan remaja yang menjadi momok sangat menakutkan dalam masyarakat, seperti geng motor yang acap kali melukai korbannya tanpa rasa kasihan. (LN)

Advertisement