Menyatukan Pemuda: Memajukan Bangsa, Bisakah Tema Ini Menentukan Arah Pemuda Makassar?

0
FOTO: Makmur Idrus, Sesepuh GP Ansor Sulsel
FOTO: Makmur Idrus, Sesepuh GP Ansor Sulsel

Oleh: Makmur Idrus
Aktivis Pemuda Makassar, Penanggung Jawab Sultan Hasanuddin Center

LEGIONNEWS.COM – OPINI, Peringatan Hari Ulang Tahun ke-52 Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) tahun ini mengangkat tema: “Menyatukan Pemuda, Memajukan Bangsa.” Sebuah tema yang terdengar gagah dan penuh harapan, namun sekaligus menantang. Tema ini seolah ingin menegaskan bahwa jalan menuju kemajuan bangsa, termasuk di Makassar sebagai kota metropolitan timur Indonesia, bertumpu pada kekuatan persatuan pemudanya. Tapi pertanyaannya: benarkah menyatukan pemuda bisa menjadi penentu kemajuan? Apakah itu hanya sebatas jargon, atau memang dapat diwujudkan secara nyata di tingkat lokal seperti Kota Makassar?

Makassar dan Dinamika Kepemudaan

Makassar bukan sekadar ibu kota provinsi. Ia adalah kota pelajar, kota dagang, kota pelabuhan, kota kreatif, sekaligus kota dengan sejarah panjang gerakan pemuda. Di kota ini, berdiri dan berkembang berbagai organisasi kepemudaan: dari PMII, HMI, GMKI, IMM, IPM, IPNU/IPPNU, GP. Ansor, KAMMI, AMPI, hingga komunitas-komunitas wirausaha, digital, lingkungan, dan seni.

Advertisement

Namun realitas hari ini menunjukkan bahwa dinamika kepemudaan di Makassar masih tercerai-berai. Banyak pemuda aktif, tetapi jalan sendiri-sendiri. KNPI sebagai wadah berhimpun, sering kali justru lebih sibuk mengurus struktural organisasi dan perebutan kepemimpinan, daripada menciptakan ruang kolaborasi pemuda lintas sektor.

Jika KNPI Makassar ingin menjawab tema besarnya tahun ini, maka yang pertama harus dilakukan adalah berhenti sibuk dengan internal, dan mulai membuka ruang keterlibatan bagi pemuda akar rumput. Ini bukan soal siapa ketua, tetapi soal apakah organisasi ini masih relevan bagi pemuda hari ini.

Apa yang Dimaksud “Menyatukan Pemuda”?

Menyatukan pemuda di era digital bukan berarti memaksa semua organisasi menjadi satu suara, atau tunduk pada satu struktur. Menyatukan berarti:

Membangun komitmen bersama di atas perbedaan latar belakang;

Menciptakan platform kolaborasi lintas sektor: antara mahasiswa, pemuda komunitas, pemuda masjid, santri, pemuda kampung, dan generasi muda kreatif;

Menyediakan ruang aktualisasi pemuda dalam bentuk kegiatan nyata: ekonomi kreatif, literasi digital, advokasi sosial, dan gerakan lingkungan.

Di Makassar, pemuda tersebar di lorong-lorong kreatif, komunitas startup, LSM lokal, pesantren, kampus, dan bahkan di kelompok marjinal. KNPI seharusnya menjadi jembatan yang menyatukan mereka dalam kerja nyata, bukan hanya dalam forum formal.

Tema Ini Bisa Menentukan Jika…

Tema “Menyatukan Pemuda, Memajukan Bangsa” bisa menjadi penentu arah pemuda Makassar — jika diterjemahkan ke dalam langkah konkret.

Beberapa hal yang bisa dilakukan KNPI Makassar misalnya:

1. Membangun rumah kolaborasi pemuda lintas organisasi di setiap kecamatan.

2. Menjalin kemitraan dengan pemerintah kota untuk program pelatihan digital dan kewirausahaan bagi pemuda lorong.

3. Mendorong keterlibatan pemuda dalam musrenbang, forum RT/RW, dan pengambilan kebijakan lokal.

4. Menjadikan momentum HUT ini bukan sekadar perayaan, tapi awal konsolidasi pemuda lintas batas.

Tantangan Nyata di Lapangan

Namun mari jujur. Tantangan pemuda Makassar hari ini bukan hanya soal wadah. Tapi juga:

Lapangan kerja yang sempit

Minim akses modal dan pelatihan

Tingginya angka putus sekolah dan pekerja informal muda

Keterasingan generasi muda dari forum pengambilan keputusan

Inilah yang perlu dijawab. KNPI harus hadir bukan hanya sebagai pengurus organisasi, tapi sebagai pelayan kebutuhan dan aspirasi pemuda di lapangan.

Menyambungkan Tema Nasional ke Akar Lokal

Tema nasional akan menjadi utopis jika tidak disambungkan dengan konteks lokal. Makassar punya potensi besar. Tapi potensi itu hanya bisa menjadi kekuatan jika disatukan melalui semangat gotong royong dan keberanian keluar dari zona nyaman.

KNPI Makassar punya peran strategis untuk menghidupkan kembali semangat itu. Jangan sampai KNPI terjebak dalam rutinitas agenda tahunan yang elitis dan eksklusif. Jadikan HUT ke-52 ini momentum untuk kembali ke tengah-tengah pemuda: menggerakkan, mendengarkan, dan menghubungkan.

Penutup:

Kita Butuh Persatuan yang Operasional

“Persatuan pemuda” tidak cukup hanya disebut dalam tema. Ia harus diterjemahkan menjadi kerja kolaboratif, ruang inklusi, dan program pemberdayaan yang nyata. Jika itu dilakukan, maka benar: tema HUT KNPI ke-52 bisa menentukan arah dan masa depan pemuda Makassar.

Namun jika hanya berhenti sebagai seremonial, maka tema ini hanya akan menjadi bagian dari daftar panjang slogan-slogan indah yang berlalu tanpa jejak.

Advertisement