Menuju Makassar Metaverse

Ibnu Hadjar Yusuf Dosen UIN Alauddin Makassar
Ibnu Hadjar Yusuf Dosen UIN Alauddin Makassar

Penulis: Ibnu Hadjar Yusuf
Dosen UIN Alauddin Makassar

LEGION NEWS.COM – Bagaimana jika kota yang kamu tinggali saat ini mempunyai semacam salinan dalam dunia virtual, atau bagaimana jika semua pengurusan dalam birokrasi dapat dilakukan secara virtual.

Pernyataan-pernyataan tersebut mungkin, tidak akan dibahas secara mendalam pada tahun-tahun yang lalu, sebelum dunia virtual yang dikenal dengan istilah metaverse dibuat.

Coba kita bayangkan, seorang anak muda yang telah berumur 17 tahun ingin membuat KTP. Anak muda tersebut cukup menggunakan perangkatnya untuk masuk dalam metaverse dan mengurus KTP di kantor catatan sipil. Kantor tersebut memiliki bentuk yang hampir mirip dengan dunia aslinya.

Advertisement

Dia bertemu dengan pegawai catatan sipil tersebut tanpa menghabiskan waktu perjalanan dan ongkos bensin untuk mengurus semua kebutuhan birokrasinya.

Pembahasan Metaverse tengah ramai diperbicangkan terkhusus kota-kota dunia seperti Makassar. Danny Pomanto sebagai Walikota Makassar bahkan memasukkan Metaverse sebagai lanjutan dari program Sombere dan Smartcity dalam mempercepat proses pelayanan pemerintah terhadap masyarakat di semua sektor.

Dalam beberapa media, Danny Pomanto juga mengungkapkan keinginannya untuk memformat ulang infrastruktur sistem teknologi informasi di semua OPD (Organisasi Perangkat daerah).

Bukan hanya sekedar omong kosong, pemerintah kota Makassar telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Daniel Surya selaku Executive Chairman WIR Group.

Perusahaan yang berbasisi augmented reality tersebut mampu menggabungkan benda maya dua dimensi dan ataupun tiga dimensi ke dalam sebuah lingkungan nyata lalu menampilkan benda-benda maya tersebut secara realitas dalam waktu yang rill.

Keseriusan Danny Pomanto untuk membuat mekanisme birokrasi lebih efektif dan efisien sebagai Kota Dunia semakin terlihat ketika inovasi tentang Makassar metaverse diluncurkan dalam mengelola birokrasi.

Dalam kajian sosiologi, efisiensi dan efektifitas merupakan dalil utama yang dibawa oleh moderenitas, dalam arti bahwa jika semakin efisien dan efektif mekanisme birokrasi dari suatu kota maka dapat dikatakan bahwa kota itu moderen, Indikator inilah yang digunakan untuk mengukur kemajuan suatu kota di dunia.

Birokrasi adalah istilah yang baru muncul di era moderen. Ia adalah produk yang lahir dari moderenitas. Karena Birokrasi adalah produk dari moderenitas maka juga membawa misi yang sama yaitu efektifitas dan efisiensi.

Berbagai upaya telah dilakukan dilakukan oleh Danny Pamanto, metaverse ini merupakan salah satu diantara upaya untuk membuat pelayanan birokrasi semakin efektif dan efisien sehingga kota Makassar dapat tampil dan bersaing dengan berbagai kota-kota maju di dunia.

Advertisement