
LEGIONNEWS.COM – BULUKUMBA, Punya komitmen meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan terus memberikan perhatian pada pembangunan pendidikan dasar yang merupakan tanggungjawab bagi pemerintah kabupaten (Pemkab) Bulukumba.
Untuk mewujudkan itu Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Bulukumba, Sejumlah Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) mendapatkan bantuan pembangunan fisik.

Untuk tahun anggaran 2022 hingga 2024 sekolah yang mendapatkan bantuan fisik.
Untuk SD sebanyak 271 gedung sekolah, Sedangkan SMP sebanyak 44 sekolah, Serta 27 PAUD juga mendapat bantuan fisik.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdikbud) Bulukumba Andi Buyung Saputra dalam keterangannya mengatakan untuk mewujudkan “Indonesia Emas”. Disdikbud menerapkan Program Assesmen minat bakat peserta didik (Generasi Emas).
“Untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045, Pemkab Bulukumba membuat program assesmen generasi emas dimulai sejak tahun 2023 dengan sasaran siswa kelas IX SMP,” ujar Kadisdikbud Bulukumba itu. Minggu (11/5).
Dikatakannya hal itu untuk menciptakan lulusan, cerdas, produktif, dengan minat bakat yang sudah terasah dalam mewujudkan generasi emas.
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bulukumba mulai tahun 2023 membuat program Assesmen Generasi Emas dengan sasaran siswa kelas IX SMP.
Disampaikannya di tahun anggaran 2023 Disdikbud menyiapkan anggaran Rp 621,900,000 dengan sasaran 2.073 siswa di pendidikan dasar.
“Untuk tahun anggaran 2024 ada kenaikan anggaran sebesar, Rp 1,227,900,000. Naiknya anggaran untuk menyasar 4.093 siswa,” tutur Andi Buyung.
“Pak bupati punya perhatian besar terkait peningkatan IPM di kabupaten Bulukumba. Salah satunya dengan program beasiswa pendidikan bagi mahasiswa berprestasi,” katanya.
Andi Buyung mengatakan program beasiswa pendidikan bagi mahasiswa berprestasi pada tahun 2022 sebanyak 97 mahasiswa, Dengan besaran anggaran Rp 97,000,000,-
Diungkapkannya pada tahun 2023 pemerintah daerah kembali menyiapkan anggaran sebesar Rp 201,650,000, Kali pemerintah menyediakan beasiswa untuk 109 mahasiswa.
“Tiap tahunnya terus mengalami kenaikan. Untuk tahun anggaran 2024 ini pemerintah kabupaten Bulukumba menyiapkan anggaran untuk beasiswa bagi mahasiswa berprestasi sebesar Rp 240 juta, Itu untuk 120 orang,” beber Kadisdikbud Bulukumba itu.
Selain peserta didik, Pemkab Bulukumba juga memberikan perhatian kepada pengajar (Guru)
Jumlah guru penggerak semakin banyak sebagai program pendidikan kepemimpinan guru yang bersifat transformasi dalam meningkatkan kualitas pendidikan.
Tahun 2021 : 12 orang
Tahun 2022 : 14 orang
Tahun 2023 : 48 orang
Tahun 2024 : 59 orang.
Total : 133 orang
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Bulukumba juga membentuk Satuan Tugas (Satgas) untuk menangani permasalahan pendidikan terkait tindak kekerasan, perundungan, intoleransi, indisiplin pendidik dan tenaga kependidikan serta permasalahan aset pendidikan.
Pada tahun 2024 telah dilakukan penegerian Taman Kanak (TK) sebanyak 10 sekolah melalui SK Bupati Bulukumba No.188.45-563 tahun 2024 Tanggal 29 Juli 2024. Penegerian sekolah akan dilanjutkan pada tahun berikutnya secara bertahap.
Disdikbud juga memberikan Insentif bendahara BOS SD sebanyak 350 orang dan insentif bendahara BOS SMP sebanyak 69 orang yang baru dilaksanakan pada tahun 2024.
Juga memberikan Insentif kepada guru pulau terluar di Pulau Liukang Loe Kecamatan Bontobahari.
Selain itu, Program peningkatkan SDM tenaga pendidik dan tenaga kependidikan melalui berbagai pelatihan di seluruh tingkatan sekolah.
Disdikbud Bulukumba, Telah menyiapkan anggaran untuk pengadaan seragam sekolah pada tahun ajaran 2025/2026.
Analisis Kualitas Pendidikan di Kabupaten Bulukumba Tahun 2022-2024
Berdasarkan IPM Sektor Pendidikan, Pembangunan Sarana, dan Kebijakan Pemerintah Daerah
Ringkasan Eksekutif
Laporan ini bertujuan untuk mengevaluasi kualitas pendidikan di Kabupaten Bulukumba pada tingkat Pendidikan.
Evaluasi ini didasarkan pada tiga pilar utama: Indeks Pembangunan Manusia (IPM) sektor pendidikan, perkembangan pembangunan sarana dan prasarana pendidikan, serta kebijakan-kebijakan pemerintah daerah di bidang pendidikan.
Temuan utama menunjukkan adanya tren positif dalam IPM Kabupaten Bulukumba, yang mengindikasikan peningkatan kualitas sumber daya manusia, termasuk sektor pendidikan. Pembangunan sarana pendidikan juga menunjukkan kemajuan signifikan melalui alokasi dana yang meningkat, meskipun terdapat tantangan terkait efisiensi dan transparansi dalam pelaksanaannya. Kebijakan pemerintah daerah Kabupaten Bulukumba selama periode ini secara aktif mendukung peningkatan kualitas pendidikan melalui berbagai program dan inisiatif, termasuk implementasi Kurikulum Merdeka dan upaya penanganan anak tidak sekolah.
Secara keseluruhan, kualitas pendidikan di Kabupaten Bulukumba menunjukkan perkembangan positif di ketiga tingkatan, dengan fokus yang berbeda pada setiap jenjang. Laporan ini menyajikan rekomendasi yang ditujukan kepada pemerintah daerah dan pemangku kepentingan terkait untuk lebih meningkatkan kualitas pendidikan di Kabupaten Bulukumba.
Andi Buyung menjelaskan bahwa, Kualitas pendidikan memegang peranan krusial dalam pembangunan sumber daya manusia dan kemajuan suatu bangsa.
“Pendidikan yang berkualitas akan menghasilkan tenaga kerja yang terampil, mendorong pertumbuhan ekonomi, serta meningkatkan kesejahteraan sosial masyarakat,” pungkas Andi Buyung.
Oleh karena itu kata Andi Buyung, Evaluasi yang komprehensif terhadap kualitas pendidikan di Kabupaten Bulukumba menjadi sangat penting untuk mengidentifikasi kemajuan yang telah dicapai serta area-area yang memerlukan perbaikan lebih lanjut.
“Laporan ini secara spesifik meneliti kualitas pendidikan pada jenjang PAUD, SD, dan SMP di Kabupaten Bulukumba selama periode tiga tahun terakhir, yaitu dari tahun 2022 hingga 2024,” kata Andi Buyung.
Dia lalu menjelaskan, Pemkab Bulukumba fokus utama evaluasi ini adalah pada tiga aspek penting:
PERTAMA, Analisis data Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang secara khusus membahas sektor pendidikan di Kabupaten Bulukumba;
KEDUA, Penelusuran informasi mengenai pembangunan sarana dan prasarana pendidikan pada tingkat PAUD, SD, dan SMP; dan
KETIGA, Identifikasi kebijakan-kebijakan pemerintah daerah Kabupaten Bulukumba dalam bidang pendidikan untuk ketiga tingkatan tersebut.
“Melalui analisis terhadap ketiga aspek ini bertujuan untuk memberikan gambaran yang menyeluruh mengenai kualitas pendidikan di Kabupaten Bulukumba,” tutur Andi Buyung.
Disampaikannya, Metodologi yang digunakan dalam penyusunan laporan ini melibatkan analisis data sekunder yang relevan dengan tiga fokus utama.
“Data IPM, khususnya yang berkaitan dengan sektor pendidikan, dianalisis untuk melihat tren dan pencapaian selama periode yang ditentukan,” imbuh Kadisdikbud Bulukumba itu.
“Informasi mengenai pembangunan sarana dan prasarana pendidikan dikumpulkan dari berbagai sumber, termasuk laporan pemerintah daerah, berita, dan studi terkait. Kebijakan-kebijakan pemerintah daerah di bidang pendidikan diidentifikasi melalui dokumen-dokumen resmi, pengumuman, dan berita terkait,” katanya menambahkan.
Andi Buyung lanjut menjelaskan bahwa, Hubungan antara data IPM, perkembangan pembangunan sarana pendidikan, dan kebijakan pemerintah daerah dianalisis untuk memahami bagaimana faktor-faktor ini saling memengaruhi kualitas pendidikan di Kabupaten Bulukumba.
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Sektor Pendidikan Tren keseluruhan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Bulukumba menunjukkan peningkatan yang konsisten selama tiga tahun terakhir (2022-2024).
Pada tahun 2024, IPM Kabupaten Bulukumba mencapai 74,43 , meningkat dari 70,34 pada tahun 2022 dan 71,21 pada tahun 2023.
Bahkan katanya, pada tahun 2023, IPM Bulukumba berhasil masuk ke dalam zona hijau, yang mengindikasikan tingkat pembangunan manusia yang baik. Tren positif ini sejalan Kabupaten Bulukumba menjadi Percontohan Program Penanganan Anak Putus Sekolah (ATS) kerjasama UNICEF dan Baznas Jumlah ATS tahun 2023 = 11.041 anak dan Jumlah ATS tahun 2024 = 9.687 anak
Jumlah ATS yang kembali ke Sekolah = 1.354 anak dalam setahun
Untuk penanganan Anak Tidak Sekolah (ATS) dilakukan melalui pemberdayaan Pendidikan Non Formal seperti Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) dan Sanggar Kegiatan Belajar (SKB). (LN)