Menteri PUPR, Bendungan Karalloe Telah Mencapai 90 Persen

Bendungan Karallloe di Kabupaten Gowa, Sulsel. (Sumber: pu.go.id)

JAKARTA||Legion-news.com Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tengah menyelesaikan tahap akhir pembangunan Bendungan Karalloe di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan

Bendungan Karalloe yang berjarak 137 kilometer ke arah Tenggara Kota Makassar, tepatnya di Kecamatan Tompobulu, Kabupaten Gowa

Bendungan berkapasitas 40,53 juta meter kubik ini siap dilakukan impounding atau penggenangan awal untuk menjaga kontinuitas suplai air irigasi ke lahan pertanian di Sulsel.

Nantinya bendungan Karalloe berfungsi sebagai pengelolaan sumber daya air dan irigasi terus dilanjutkan dalam rangka mendukung produksi pertanian yang berkelanjutan.

Advertisement

Di samping itu kehadiran bendungan juga memiliki potensi air baku, energi, pengendalian banjir, dan pariwisata yang akan menumbuhkan ekonomi lokal ungkap Menteri PUPR Basuki Hadimuljono

“Pembangunan bendungan harus diikuti dengan ketersediaan jaringan irigasinya. Dengan demikian bendungan yang dibangun dengan biaya besar dapat segera dimanfaatkan karena airnya dipastikan mengalir sampai ke sawah-sawah milik petani,” ujar Menteri PUPR dikutip dari laman Kementerian PUPR, Jumat (12/03/2021).

Progres fisik Bendungan Karalloe yang mulai dibangun sejak Desember 2013 ini sudah di atas 90 persen dan ditargetkan selesai pada Juli 2021.

Dengan luas genangan 248,50 hektare, suplai air bendungan ini akan digunakan untuk  mengairi lahan irigasi seluas 7.004 hektare, sumber air baku 440 liter per detik, pembangkit listrik mikrohidro 4,5 megawatt, dan pengendali banjir untuk Kabupaten Gowa sebesar 49 meter kubik per detik.

Pengerjaan konstruksi bendungan terbagi dalam dua paket yakni Paket I mencakup pembangunan bendungan utama, bangunan pelimpah, relokasi dan rehabilitasi jalan menuju bendungan, dan terowongan pengelak dengan kontraktor pelaksana PT. Nindya Karya (Persero). Biaya pengerjaan Paket I bersumber dari APBN pada tahun anggaran jamak (2013-2019) sebesar Rp568 miliar.

Paket II merupakan lanjutan paket I yang dianggarkan sebesar Rp 657 miliar bersumber dari APBN tahun anggaran 2008 – 2020 (multi years). Pekerjaan paket II meliputi timbunan tubuh bendungan, proteksi galian, intake, instrumentasi, hidromekanikal, serta pembangunan instrumen yang bersifat mekanikal dan elektrik dengan kontraktor KSO (kerja sama operasional) PT Nindya Karya (Persero)-PT. Rezeki. (**)

Advertisement