LEGION NEWS.COM – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan akan mengusut tuntas mafia karantina dan pengurusan visa cepat untuk liburan di Bali.
Hal itu ditegaskan Menparekraf seperti dilihat dilaman akun media sosial milik-Nya. Kamis, (24/2)
Seperti diketahui, belum lama ini tersiar kabar tentang adanya mafia yang mematok harga mahal untuk pembuatan visa bagi wisatawan mancanegara yang ingin liburan ke Bali.
“Gubernur Bali membenarkan dan melaporkan adanya mafia karantina di Bali dan permainan e-visa,” kata Sandiaga Uno seperti dikutip iNews.id dari siaran pers, Selasa (22/2/2022).
Terkait dengan adanya mafia karantina dan visa tersebut, Sandiaga Uno turut menyayangkan. Sebab, hal tersebut dapat merugikan dan mencoreng pariwisata Indonesia.
“Banyak laporan dari pelaku perjalanan luar negeri (PPLN) WNA yang merasa dirugikan oleh oknum yang diduga melakukan praktik ‘mafia karantina’. Perbuatan oknum tersebut selain merugikan para PPLN WNA juga mencoreng pariwisata Indonesia di mata dunia,” ujarnya.
“Kami akan menindak dengan tegas para mafia visa dan karantina yang melakukan praktek-praktek yang bisa mencoreng pariwisata Indonesia!,” tulis Sandiaga Uno akun twitter milik-Nya. Kamis,
“Dalam waktu yang tidak lama lagi masuk ke Bali akan lebih mudah, termasuk bagi wisatawan mancanegara,” tulis Menparekraf dengan mension kesalah satu stasiun televisi nasional.
“Kita akan sesuaikan agar regulasi yang ada tidak menghambat kepulihan yang kita harapkan. Seperti beberapa aturan mengenai masa karantina bagi wisatawan mancanegara akan bertahap dihapus dan e-visa diubah menjadi visa on arrival.”
“Ini adalah sebagai respon cepat kita menindaklanjuti masukan-masukan dari masyarakat, agar kebangkitkan ekonomi dan lapangan kerja bisa segera hadir,” tutup utasan Menparekraf.
“Dalam waktu dekat saya akan berkunjung ke Bali dan membahas masalah ini dengan Gubernur Bali. Kami juga akan tegas mengusut tuntas dan kami akan memberikan sanksi yang berat bagi para pelanggar atau pelaku mafia karantina dan mafia visa,” kata Sandiaga.
Dia menjelaskan, pihak Bareskrim dan Polri juga telah membentuk tim khusus untuk penyelidikan. “Karena ini pesan khusus Presiden agar citra pariwisata kita terjaga,” ungkap dia.
Di samping itu, Kemenparekraf bersama dengan sejumlah K/L seperti Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Satgas COVID-19, Digital Transformation Office Kementerian Kesehatan, hingga Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), saat ini juga sedang membentuk help desk bagi wisatawan mancanegara. Adanya help desk ini bertujuan agar tidak terjadi masalah serupa ke depannya. (Sumber: Inews/Twitter)