Menko Perekonomian Respons Tarif Timbal Balik Presiden AS, ini Kata Airlangga

FOTO: Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menggelar rapat koordinasi terbatas (Rakortas) lanjutan secara virtual, terkait kebijakan tarif resiprokal Amerika Serikat (AS). Minggu (6/4/2024). (Properti via akun facebook Airlangga Hartarto)
FOTO: Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menggelar rapat koordinasi terbatas (Rakortas) lanjutan secara virtual, terkait kebijakan tarif resiprokal Amerika Serikat (AS). Minggu (6/4/2024). (Properti via akun facebook Airlangga Hartarto)

LEGIONNEWS.COM – Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menggelar rapat koordinasi terbatas (Rakortas) lanjutan secara virtual, terkait kebijakan tarif resiprokal Amerika Serikat (AS). Minggu (6/4/2024).

Rakortas tersebut menurut Airlangga seperti dikutip dari unggahannya itu seperti dilihat Senin (7/4/2025) mengatakan rapat koordinasi terbatas lanjutan membahas respon atas kebijakan penerapan tarif perdagangan baru Amerika Serikat terhadap negara mitra.

“Pagi tadi, secara daring, saya memimpin Rapat Koordinasi Terbatas lanjutan membahas respon atas kebijakan penerapan tarif perdagangan baru Amerika Serikat terhadap negara mitra.” *** demikian kata Airlangga Hartarto dalam unggahnya itu.

Masih dalam unggahnya itu Menko Bidang Perekonomian menjelaskan, Pemerintah melakukan koordinasi lintas Kementerian dan Lembaga, serta menjalin komunikasi dengan United States Trade Representative (USTR), U.S. Chamber of Commerce, dan negara mitra lainnya dalam rangka merumuskan langkah strategis yang tepat.

Advertisement

Masih kata Airlangga, Koordinasi dilakukan untuk memastikan bahwa setiap kebijakan yang diambil mempertimbangkan berbagai aspek secara menyeluruh dan selaras dengan kepentingan nasional kita.

Lanjut, Pemerintah menegaskan bahwa Indonesia tidak akan mengambil langkah retaliasi atas kebijakan tarif tersebut, dan memilih untuk menempuh jalur diplomasi serta negosiasi dalam mencari solusi yang saling menguntungkan.

Pendekatan tersebut diambil dengan mempertimbangkan kepentingan jangka panjang hubungan perdagangan bilateral, serta untuk menjaga iklim investasi dan stabilitas ekonomi nasional.

Pemerintah juga mencermati potensi dampak kebijakan tarif terhadap sejumlah sektor industri padat karya berorientasi ekspor, seperti industri apparel dan alas kaki. Sektor-sektor tersebut dinilai rentan terhadap fluktuasi pasar global, sehingga Pemerintah akan memberikan dukungan melalui berbagai insentif yang tepat sasaran untuk menjaga daya saing dan keberlangsungan usaha.

Pemerintah juga berkoordinasi dengan pemangku kepentingan terkait, termasuk asosiasi pelaku usaha dalam memastikan bahwa suara industri dalam negeri turut menjadi bagian dari proses perumusan strategi kebijakan. Kajian dan perhitungan juga dilakukan secara mendalam terhadap implikasi fiskal dari berbagai langkah kebijakan yang tengah dipertimbangkan.

Evaluasi tersebut dilakukan guna memastikan bahwa setiap kebijakan yang diambil tetap sejalan dengan prinsip kehati-hatian fiskal serta menjaga stabilitas APBN dalam jangka menengah dan panjang.

“Pemerintah juga menyiapkan langkah strategis menyambut pembukaan pasar Eropa yang juga penting karena merupakan pasar terbesar kedua setalah China dan Amerika Serikat.” *** demikian penyampaian Airlangga menutup pernyataannya yang disampaikan ke publik melalui akun media sosial miliknya. (*).

Advertisement