LEGIONNEWS.COM – Menteri Koordinator (Menko) Bidang Ekonomi, Airlangga Hartarto menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi APEC di Korea Selatan.
KTT Asia-Pacific Economic Cooperation atau disingkat (APEC) merupakan forum Kerja sama Ekonomi Asia-Pasifik beranggotakan 21 negara di kawasan Pasifik.
Forum KTT APEC bertujuan untuk mengukuhkan pertumbuhan ekonomi, mempererat komunitas dan mendorong perdagangan bebas di seluruh kawasan Asia-Pasifik.
APEC didirikan pada tahun 1989 sebagai tanggapan terhadap pertumbuhan interdependensi ekonomi negara-negara Asia-Pasifik dan lahirnya blok perdagangan lain di bagian-bagian lain dunia.
Tujuan didirikannya APEC atas ketakutan akan Jepang mendominasi kegiatan ekonomi di kawasan Asia-Pasifik, dan untuk mendirikan pasar baru untuk produk agrikultural dan bahan mentah di luar Eropa.
Dilansir dari akun media sosial resmi milik Menko Airlangga Jumat (31/10/2025). Mantan ketua umum DPP Partai Golkar itu sedang berada di Seoul, Korea Selatan.
“Tiba di Korea Selatan dalam rangka menghadiri KTT APEC yang berlangsung 31 Oktober sampai 1 November 2025.” tulis Airlangga dalam unggahannya itu.
“Mengawali agenda di Seoul, saya bertemu dengan Presiden Hyundai Motor Company, Bapak Sung Yong Kim. Dalam pertemuan ini, kami membahas potensi kerja sama strategis, antara lain pengembangan proyek mobil nasional serta arah transformasi industri otomotif Indonesia menuju era kendaraan berteknologi bersih dan tinggi.”
“Selain itu dibahas pula potensi kolaborasi di bidang AI, robotik, dan teknologi hidrogen yang menjadi bagian penting dari strategi jangka panjang dalam mendukung mobilitas bersih dan efisien.”
“Pertemuan selanjutnya dengan CEO Lotte Chemical Corporation, Bapak Young Jun Lee. Pertemuan tersebut membahas progres akhir pembangunan Lotte Chemical Indonesia New Ethylene Project (LINE Project) di Cilegon, Banten, sekaligus memperkuat komitmen kerja sama antara Pemerintah Indonesia dan Lotte Group di sektor industri kimia hilir.”
“Saya menyampaikan apresiasi atas investasi besar Lotte Chemical di Indonesia, senilai sekitar USD 3,9 miliar (setara Rp62 triliun), untuk pembangunan kompleks petrokimia berteknologi tinggi.”
“Terakhir, saya bertemu dengan Menteri Perdagangan, Investasi, dan Sumber Daya Republik Korea, Bapak Kim Jung Kwan. Pertemuan ini menjadi momentum penting bagi Indonesia dan Korea Selatan untuk memperkuat hubungan ekonomi strategis, khususnya dalam bidang investasi, perdagangan, energi, digitalisasi, dan pengembangan industri masa depan.”
“Kami sepakat untuk terus memperluas kerja sama di berbagai sektor utama tersebut. Sinergi ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan bagi kedua negara.”
“Kami juga menegaskan kembali komitmen untuk memperkuat kemitraan yang saling menguntungkan serta mendukung pembangunan ekonomi berkelanjutan di kawasan,” tutup unggahan Menko Airlangga. (*)
