Foto: Hj. Melinda Aksa dan Jubir Milenial Gemintang Kejora Mallarangeng
EDUKASI||Legion News – Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2020, di Indonesia, sebanyak 270 daerah dengan rincian 9 provinsi, 224 kabupaten, dan 37 kota.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah menerbitkan revisi aturan yang melarang kampanye dengan cara menciptakan kerumunan masa seperti rapat umum dan konser musik, serta membatasi pertemuan tatap muka.
Pilkada akan diselenggarakan pada 9 Desember 2020 di 270 daerah dan melibatkan sekitar 105 juta pemilih.
Kampanye dijadwalkan dimulai pada 26 September sampai 5 Desember, dan masa tenang dimulai pada 6-8 Desember.
Berbagai pro dan kontra mengiringi rencana pemerintah pusat untuk tetap menyelenggarakan Pilkada Serentak 9 Desember mendatang di tengah pandemi Covid-19.
Sebagian pihak menilai, pilkada serentak membuka potensi terjadinya penularan virus yang lebih massif di tengah masyarakat.
Karena itu perlu ditunda hingga kondisi pandemi mereda dan memungkinkan dilakukan Pilkada serentak.
Pemerintah Pusat, Kandidat calon Kepala daerah harus kreatif selama masa kampanye
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian meminta Pilkada 2020 dilaksanakan sesuai protokol kesehatan pencegahan virus Corona atau COVID-19. Dia meminta para calon kepala daerah tak membuat keramaian saat masa kampanye.
Tito menyebut masa kampanye ini harus dijadikan para calon kepala daerah sarana mengingatkan warga pentingnya penggunaan masker. Dia juga meminta kepala daerah beradu ide memutus penyebaran virus Corona.
“Di situ kepala daerah harus tunjukkan kepada masyarakat pentingnya memakai masker, lalu harus selalu cuci tangan terus selalu gunakan hand sanitizer. Tidak hanya punya ide memutus mata rantai penularan, tetapi setiap kepala daerah harus juga punya cara untuk membangkitkan lagi perekonomian warga sejak pandemi ini masuk dalam negeri,” ujar Tito.
Tito mengajak masyarakat ramai-ramai mem-bully calon kepala daerah yang tak mematuhi protokol kesehatan pencegahan COVID-19. Dia mengatakan calon kepala daerah yang seperti itu tak layak dipilih.
“Kalau mereka-mereka itu yang calon kepala daerah itu yang maju Pilkada lalu tidak taat dan tidak mengikuti protokol kesehatan ya bully saja ramai-ramai. Biar bully itu lebih menjadi sanksi sosial bagi calon kepala daerah itu. Untuk apa dipilih. Itu malah tidak melakukan tindakan yang baik di masa pandemi ini,” ujarnya.
“Kita kan harus memilih kepala daerah yang mampu mengendalikan pandemi dan dampak sosial ekonomi. Bukan malah melanggar,” lanjut Tito.
Appi Rahman Satu-satunya Pasangan Calon di Indonesia yang memiliki Satgas dan Duta Covid-19
Pasangan Munafri Arifuddin – Abd. Rahman Bando bangun Konsep Kampanye di Pilkada di Tengah Pandemi Covid-19
bakal calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar, Appi-Rahman menggelar apel siaga sekaligus melepas Duta Kesehatan dan Satgas Covid-19, di pelataran Hotel Sahid, Jumat (18/9/2020).
Juru bicara Milenial pasangan Appi Rahman, Gemintang Kejora Mallarangeng mengatakan, Duta Kesehatan dan Duta Satgas Covid-19 merupakan salahsatu program Appi-Rahman untuk memerangi Covid-19 di Makassar.
Gemintang, juga mengungkapkan bahwa Duta Kesehatan dan Duta Covid-19 berjumlah kurang lebih 80 orang yang bertugas di 15 kecamatan.“Mereka akan menemui masyarakat dari rumah ke rumah atau di tempat-tempat keramaian seperti warkop. Tidak hanya memberikan edukasi, mereka juga akan membagikan handsaniteser dan masker,” tutur alumni Columbia University U.S.A
Ditempat lainnya Hj. Melinda Aksa, Istri tercinta dari calon Walikota Makassar Munafri Arifuddin, yang juga Ketua Yayasan Bosowa Peduli, Dalam setiap kampanye selalu menyampaikan dan mengingatkan masyarakat, terkait dengan pencegahan virus Covid-19.
Melinda, Konsep kampanye ditengah masa pandemi Covid-19, dari 270 Pilkada di Indonesia yang melakukan dengan metode seperti ini, hanya ada di Makassar, dirinya mengharapkan kepada para calon kepala daerah yang ikut dalam pemilihan kepala daerah di indonesia melakukan langkah-langkah yang sama seperti yang dilakukan oleh pasangan Appi-Rahman ini, Ungkap putri bungsu Aksa Mahmud ini.
Melinda, “Satuan Tugas (Satgas) Duta Kesehatan dan Duta Covid-19, Pasangan nomor urut.2 ini, selain menyiapkan Duta Kesehatan serta Duta Covid-19, semata-mata untuk memberikan edukasi ditengah masyarakat kita, tentang pencegahan penyebaran Coronavirus Disease (Covid-19), diantaranya menyiapkan 3juta masker dan 1juta hand sanitizer untuk dibagi-bagikan ke tengah masyarakat kita, saat kampanye agar warga yang hadir dalam kegiatan kampanye pasangan ini terhindar dari penyebaran virus corona”.
Hal terpenting bahwa, Duta Kesehatan dan Duta Covid-19 Appi-Rahman juga menyiapkan sarana berupa Wisma Covid-19 disalah satu hotel di Makassar, tujuannya untuk dilakukan isolasi mandiri (Karantina) bagi relawan atau masyarakat yang terpapar virus Covid-19, saat masa kampanye
Ini adalah bentuk, Komitmen pasangan Appi-Rahman saat dimasa kampanye ditengah pandemi, dan InsyaAllah nantinya pasangan ini diberi amanah oleh masyarakat kota angin mamiri
Appi-Rahman melanjutkan program pencegahan penyebaran virus corona ini, dengan melibatkan RT/RW didalamnya sebagai tombak terdepan, dan nantinya kesejahteraan RT/RW tentunya ditingkatkan karena mereka punya tugas tambahan, Para RT/RW ini tidak sendirian bekerja masyarakat juga dilibatkan dengan target dalam 100 hari Makassar masuk kawasan zona hijau, program 100 hari Makassar masuk kawasan zona hijau ini sudah dimulai saat maju dari bakal calon sampai ditetapkan sebagai pasangan calon oleh KPU.
Makassar Bangkit
Program Makassar Bangkit, Appi Rahman adalah kota Daeng ini lepas dari kawasan merah, Bangkit kembali memulihkan ekonomi masyarakat dengan program bantuan ke UKM, untuk kembali meningkatkan roda ekonomi masyarakat kita, tidak itu saja sektor sosial dan budaya juga kita perhatikan karena hal ini juga penting bagian yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan masyarakat kita
Perempuan berhijab besar ini, sangat care dalam kegiatan sosial kemasyarakatan melalui Yayasan Bosowa peduli yang ia pimpin selama ini, memberi bantuan kedaerah yang berdampak seperti becana alam yang terjadi dibeberapa daerah lalu, baik di Sulsel maupun di Wilayah Indonesia lainnya.(Let)