JAKARTA, Legion-News, Maritim Research Institute (Marin Nusantara) akan menggelar webinar Bincang Maritim membahas program Tol Laut di Provinsi Sulawesi Tenggara pada hari Selasa (14/07).
Ketua panitia kegiataan Icang Yasir Tonda melalui rilisnya kepada redaksi, Senin (13/07) di Jakarta. Menerangkan, kegiatan bincang maritim part 1 mengusung tema: “Tol Laut dan Pengaruhnya Terhadap Kemajuan Daerah Di Sulawesi Tenggara”.
Jika merujuk data terakhir dari jalur/trayek Tol Laut ini, kawasan Provinsi Sulawesi Tenggara masuk dalam Trayek 7 (T7) dengan rute pelayaran menghubungkan pelabuhan Selayar – Jampea – Sikeli – Raha – Ereke, dan ke dua Trayek 16 (T16) dengan rute pelayaran yang menghubungkan pelabuhan Tanjung Perak – Wanci, sedang Kendari masuk sebagai pelabuhan Hub.Tol Laut.
Lanjut Icang, dari sisi kebijakan publik, bincang maritim ini sebagai sarana untuk mendorong lahirnya kebijakan-kebijakan pemerintah daerah yang menguatkan program Tol Laut di Provinsi Sulawesi Tenggara.
“Bincang maritim ini kami harapkan dapat menjadi ruang transfer pikiran antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah, sekaligus sebagai sarana edukatif bagi rakyat di Sulawesi Tenggara, untuk mengenal dan memahami lebih dalam manfaat dari program Tol Laut yang sedang menjadi salah satu program unggulan pemerintahan yang telah dirintis oleh pemerintah pusat”, terang Pemuda asal Kabupaten Muna ini.
Untuk memperkaya narasi publik, kami menghadirkan Narasumber Nasional diantaranya, Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut Kementerian Perhubungan Dr. Capt. Wisnu Handoko dan pengamat ekonomi nasional, Abdul Rahman Farisi, SE, MSE.
Sementara untuk narasumber perwakilan Pemerintah Daerah bakal di isi oleh beberapa kepala daerah yang secara langsung wilayahnya masuk dalam trayek Tol Laut tersebut, diantaranya Bupati Muna LM. Rusman Emba, ST, Wakil Bupati Wakatobi Ibu Ilmiati Daud, SE. M.Si, dan Walikota Kendari Sulkarnain, SE. ME. Selain dari narasumber diatas, bincang maritim ini juga turut menghadirkan Ketua HIPMI Sultra Ibu Sucianti Saenong, SE sebagai perwakilan pengiat usaha.
“Dengan komposisi narasumber diatas, kami harapkan dapat menghadirkan solusi dan paradigma baru dalam tata kelola ekonomi antar pulau, guna meningkatkan nilai ekonomis atas produk-produk lokal yang dimiliki oleh kota/kabupaten di Sulawesi Tenggara, baik jambu mete, kopra, nilam, padi dan jagung kuning yang menjadi komiditi unggulan di Sulawesi Tenggara”, tutup Icang. (**)
Editor: Achmad K