Mantu HRS Jadi Ketum FPI, Mahfud Sebut Bisa Saja Forum Perempuan Islam

Foto Mahfud MD, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan.

LEGION NEWS.COM – Habib Muhammad bin Husein Alatas, menantu dari Habib Rizieq Shihab (HRS), diperkenalkan sebagai Ketua Umum Front Persaudaraan Islam, yang biasa disingkat FPI.

Ditunjuknya menantu dari HRS, Menko Polhukam Mahfud Md pun buka suara terkait kemunculan FPI baru setelah pemerintah melarang Front Pembela Islam (FPI).

Mahfud awalnya berbicara soal FPI ada bermacam-macam. Dia menyebut bisa saja FPI merupakan singkatan dari Forum Perempuan Islam ataupun Front Pencak Silat Ilmuwan.

“FPI itu ada bermacam-macam. Ada Forum Perempuan Islam, ada Forum Perjuangan Intelektual, ada Forum Pertukaran Ide, ada Front Pencak Silat Ilmuwan. Itu sama saja dengan perkumpulan pencinta motor gede (moge) atau perkumpulan arisan. Silakan saja,” ujar Mahfud kepada detikcom, Sabtu (26/3/2022).

Advertisement

Mahfud mengatakan tak ada masalah terkait keberadaan suatu perkumpulan asalkan tidak melanggar hukum.

“Yang penting tidak melanggar hukum, siapa pun boleh membuat perkumpulan-perkumpulan,” ujarnya.

Dia juga mengatakan FPI yang baru itu boleh saja beraktivitas.

Asalkan, kata Mahfud, para pengurus organisasinya tidak mendaftarkan FPI baru itu dengan nama dan simbol yang sama seperti organisasi yang telah dilarang pemerintah.

“Ya, boleh saja, kan tidak mendaftar ke Kumham dengan nama dan simbol yang sama. Tapi kalau menggunakan nama dan simbol-simbol organisasi yang sudah dilarang, itu melanggar hukum. Saya juga sering ikut Forum Pendalaman Ilmu,” ucapnya.

Sebelumnya, Habib Muhammad bin Husein Alatas ikut dalam demonstrasi PA 212 di kawasan Patung Kuda. Wasekjen PA 212 Novel Bamukmin kemudian memperkenalkan Habib Muhammad bin Husein bin Alatas sebagai Ketum Front Persaudaraan Islam yang baru.

“Ada Ketum PA 212, alhamdulillah hadir juga di tengah kita Ketum Front Persaudaraan Islam (FPI) yang baru, Habib Muhammad bin Husein Alatas, nanti juga akan ada tokoh lain hadir,” katanya, Jumat (25/3). [Democrazy/detik]

Advertisement