SURAKARTA, LEGIONNEWS – Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Indonesia dimintai pandangan nya tentang tantangan Nahdlatul Ulama (NU) ke depan, Serta organisasi terbesar ummat islam itu mampu bertahan hingga usianya jelang satu abad.
Dilansir dari laman akun Facebook Menkopolhukam itu. Dia menjelaskan bagaimana organisasi ummat itu kedepannya.
“Usai mengikuti jalan sehat bersama Presiden Jokowi, Ketua DPR, Ketua Umum PBNU, para menteri, dan sejumlah tokoh di lapangan Pura Mangkunegaran, Solo tadi pagi, saya memenuhi permintaan wawancara khusus salah satu media nasional yg mengangkat topik satu abad NU,” tulis Mahfud MD dalam akun media sosialnya seperti dilihat. Senin (23/1/2023)
“Saya dimintai pandangan tentang tantangan NU ke depan, dan terutama apa yang membuat NU bisa bertahan hingga usianya jelang satu abad. Saya sampaikan, salah satu kunci mengapa Nahdlatul Ulama mampu bertahan, karena dakwah NU sangat lentur dan mampu menyesuaikan dgn kebutuhan masyarakat. NU juga selama puluhan tahun berhasil membangun ke-Islaman dan ke-Indonesiaan secara harmoni,” tutur Menkopolhukam itu dalam tulisannya.
“Tantangan NU ke depan adalah munculnya gerakan anti Negara Kesatuan Republik Indonesia, seperti gerakan ideologi transnasional, baik liberalisme, kapitalisme, atau islamisme yg ingin dipaksakan ke Indonesia,” ujar mantan Ketua MK.
Masih terkait NU, sebelum melanjutkan agenda ke Yogya, tadi siang saya juga menyempatkan nimbrung virtual di acara Muktamar Ikatan Alumni Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang. Saya diminta berbicara tentang warisan pemikiran Hadratus Syaikh KH. Hasyim Asy’ari, khususnya terkait Resolusi Jihad dalam perspektif pertahanan dan keamanan,” tulis Mahfud dalam dinding facebooknya.
“Senang rasanya bisa bersua meski hanya via virtual dengan para alumni dan masyayikh Pondok Pesantren Tebuireng. Maju terus institusi dan lembaga pendidikan milik NU, semoga makin jaya dan terus dicintai masyarakat di usia satu abad,” tutup unggahan tulisan Prof Mahfud MD. (LN)