Mahasiswa Tuntut TNI Polri Ditarik dari Pengunungan Tengah Papua, BMI Dukung Langkah BARAK Sulsel

FOTO: Forum Solidaritas Mahasiswa Puncak Jaya, Lani Jaya dan Nduga saat menggelar aksi didepan Asrama Mahasiswa Pengunugan Tengah di Jalan Nikel 3 Kelurahan Balla Parang, Rappocini, Kota Makassar pada Senin (13/3/2023)
FOTO: Forum Solidaritas Mahasiswa Puncak Jaya, Lani Jaya dan Nduga saat menggelar aksi didepan Asrama Mahasiswa Pengunugan Tengah di Jalan Nikel 3 Kelurahan Balla Parang, Rappocini, Kota Makassar pada Senin (13/3/2023)

LEGIONNEWS.COM – MAKASSAR, Sikap ormas keluarga besar TNI, Barisan Anak Kolong (BARAK) tetap mendukung keberadaan TNI Polri di Pengunungan Tengah Papua mendapat dukungan dari Muhammad Zulkifli.

Ketua Umum Brigade Muslim Indonesia (BMI) ini menilai apa yang menjadi tuntutan Forum Solidaritas Mahasiswa Puncak Jaya, Lani Jaya dan Nduga menjadi hal yang mustahil.

“Mustahil lah, Kalau mau menarik TNI Polri dari wilayah pengunungan tengah yang menjadi markas teroris KKB, Nonsen itu,” katanya.

“Anak kepala suku saja dibunuh kelompok KKB. Bebi Tabuni misalnya, yang merupakan anak kepala suku Abeloni Tabuni dibunuh gegara dia ikut dalam pembangunan menara komunikasi milik PT Palapa Timur Telematika (PTT) di Distrik Beoga, 2 Maret 2022 tahun lalu,” ungkap Ketum BMI ini.

Advertisement

“Jadi, OAP (Orang Asli Papua) saja dibunuh oleh KKB. Berarti kondisi keamanan disana kan tidak ada jaminan. Lah, lantas TNI dan Polri mau ditarik. Jangan-jangan mereka ini bagian dari antek-antek teroris KKB yang berlindung di jas almamater mahasiswa,” tutur mantan aktivis fakultas teknik UMI Makassar ini.

Brigade Muslim Indonesia yang selama yang punya perhatian besar terhadap isu Papua itu mendukung sikap dan ketegasan BARAK Sulsel.

“BMI dan BARAK satu visi dalam pergerakan dalam mendukung TNI Polri soal isu Papua. Isu Papua melepaskan di dari NKRI dimainkan oleh oknum kelompok mahasiswa di Makassar,” imbuh Zulkifli.

Ketua BMI ini berharap agar aparat tidak perlu ragu dalam menindaki aksi aksi kelompok mahasiswa yang terang-terangan mendukung gerakan teroris OPM.

Menurut Zulkifli, Aparat penegak hukum jangan ragu untuk menangkap para tokoh aktivis mahasiswa yang Pro Papua merdeka di Makassar. Dia berharap agar aparat segera menangkap, MS, ATG dan kawan-kawanya yang saat ini telah menjadi Tersangka kasus penganiyaan dalam insiden yang terjadi di depan asrama papua beberapa waktu lalu.

“Penyidik Polda Sulsel kan sudah menetapkan MS dan ATG sebagai tersangka. Yah segera lakukan penangkapan sebelum mereka ini meninggalkan makassar,” beber Zulkifli.

Dengan kehadiran ormas BARAK menambah semangat Ketua BMI ini dalam menjaga keutuhan NKRI.

“Dengan kehadiran rekan-rekan BARAK, Tentunya menjadi penyemangat bagi kami di BMI. Minta maaf, buat Ormas Nasionalis lainnya, Mari sama sama kita berjuang dalam mempertahankan NKRI, Tugas kita bersama adalah menjaga tanah air kita dari Sabang sebagai generasi penerus bangsa ini,” harap Zulkifli.

“Saya juga berharap kepada kepolisian Polda Sulsel segera untuk melakukan tindakan hukum terhadap mereka pelaku kekerasan yang telah ditetapkan sebagai tersangka,” beber Ketua Umum BMI. (LN)

Advertisement