LEGIONNEWS.COM – MAKASSAR, Forum Solidaritas Mahasiswa Puncak Jaya, Lani Jaya dan Nduga menggelar aksi unjuk rasa (Unras). Aksi berlangsung di Asrama Mahasiswa Puncak Jaya di Jalan Nikel 3 Kelurahan Balla Parang, Rappocini, Kota Makassar pada Senin (13/3/2023)
25 orang mahasiswa asal 3 kabupaten di pengunungan tengah Papua itu dipimpin, Lirka Wanimbo. Dalam aksi nya meminta agar aparat TNI-Polri yang bertugas disana untuk ditarik dari Papua.
- Baca Juga:
Satgas Pamtas Yonif 132/BS Mengunjugi Dapur Mama - Baca Juga:
Satgas YR 321/GT Bangun PLTMH untuk Warga di Dua Distrik di Nduga Papua
Mereka menilai kedua institusi negara itu dianggap telah melakukan teror terhadap masyarakat Papua.
Terkait aksi unjuk rasa itu Ketua Barisan Anak Kolong (BARAK) Sulawesi Selatan, Umar Hankam menilai bahwa apa yang mereka tuntut agar TNI-Polri ditarik dari Papua adalah hal yang sangat keliru dan tuntutan yang ‘Ngawur’
“Silahkan aksi itu hak mereka seperti yang diatur didalam UUD’45 Pasal 28 Kemerdekaan berserikat dan Berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan dijamin oleh negara,” tutur Ketua BARAK dari keluarga besar TNI-Polri ini. Senin (13/3)
“Cuman yang mereka harus pahami tugas TNI dan Polri jelas. Tugas TNI menjaga setiap jengkal tanah air Indonesia (Pertahanan). Kemudian tugas kepolisian adalah melakukan penegakan hukum, itu jelas sesuai amanah konstitusi,” tutur Anak keluarga pejuang Trikora ini.
- Baca Juga:
Personel Kodim 1715/Yahukimo Bantu Proses Pembangunan Gereja GKI Efratha di Jayapura - Baca Juga:
HUT Ke-57 Divisi Infanteri 1 Kostrad: Prajurit Galuh Taruna Bagikan Sembako dan Alkitab di Papua Pegunungan - Baca juga:
Penuh Damai dan Suka cita! Prajurit Cakra Jawara Rayakan Natal Bersama Masyarakat Jayawijaya Papua
Kepada awak media Ketua BARAK Sulsel ini kemudian menjelaskan bahwa saat ini TNI yang ada di wilayah pengunungan tengah Papua melakukan kerja-kerja sosial. Tidak dipungkiri adanya penambahan pasukan disana.
“Memang ada penambahan pasukan disana, tapi tugas mereka itu kerja-kerja sosial seperti perintah KSAD Jenderal Dudung Abdul Rachman merangkul masyarakat seperti saudara sendiri dan membangun masyarakat disana, Guru dan Tenaga medis saja banyak tinggalkan tugas-tugas mereka melayani masyarakat. Karena merasa jiwa terancam oleh kelompok OPM-KKB,” ujar Umar Hankam.
“Dan TNI yang bertugas disana itu seperti jaman orde baru namanya ABRI Masuk Desa (AMD). Tetapi ini agak beda dari yang dulu, TNI memberikan pelayanan kesehatan, membangun rumah ibadah, Pendidikan dan terbaru Satgas YR 321/GT membangun PLTMH untuk warga di dua distrik. Distrik Mbua dan Distrik Dal,” ungkap Anak Pejuang Kemerdekaan ini.
- Baca Juga:
Jelang HUT Kostrad, Satgas YR 321/GT Gelar Pengobatan Gratis di Papua Pegunungan - Baca Juga:
Sinergitas Satgas Pamtas Yonif 132/BS dan Puskesmas Kp.Wonorejo Adakan Pelayanan Kesehatan Kepada Lansia
“Buah karya Satgas YR 321/GT membangun PLTMH dinikmati oleh warga. Malam hari honai mereka sudah bercahaya lampu. Warga kampung senang atas kerja-kerja TNI,” ujar Umar yang juga Humas PD Pemuda Panca Marga Sulawesi Selatan ini.
“Bagaimana dengan kepolisian? Tugas Kepolisian jelas lakukan penegakan hukum. Eskalasi kelompok kriminal bersenjata kan meninggi disana sampai ada penyanderaan oleh kelompok Egianus Kogoya. Merek ini kan kaum kriminal seperti pada umum nya di Indonesia bandar-bandar narkoba yang juga memiliki senjata api. Jadi penanganannya harus pendekatan penegak hukum.
- Baca Juga:
Demi Selamatkan Generasi Penerus Bangsa, Satgas Pamtas Yonif 132/BS Gelar Penyuluhan Bahaya Narkoba - Baca juga:
Kerinduan Masyarakat Distrik Kiwirok Kembali Ke Kampungnya Kini Terwujud
“Teroris itukan bawa senjata selain senjata mereka membekali diri dengan bom bunuh diri dengan target sasaran personil kepolisian,” beber Umar.
“Jadi KKB dan Teroris itu yah beda-beda tipis mereka membawa paham ideologi. Itu tentu bertentangan dengan nilai-nilai yang terkandung didalam UUD’45 dan Pancasila. Sudah tentu harus ditumpas,!” tegas Ketua BARAK Sulsel itu.
“Jadi tuntutan mereka itu agar TNI dan Polri ditarik dari Pengunungan tengah adalah tuntutan ngawur!” Kunci Umar Hankam.
Diketahui dalam aksinya para mahasiswa asal pengunungan tengah Papua itu dalam aksi nya menuntut agar pasukan TNI/Polri di tarik dari Papua. Alasan nya kehadiran TNI Polri sudah meneror masyarakat Papua. (LN)