MAMUJU||Legion-news.com Musibah Gempa Bumi yang memporak-porandakan Sulawesi Barat sungguh mencengangkan hati. Ribuan masyarakat mengungsi dan mengalami trauma mendalam semenjak bencana alam yang merenggut puluhan korban jiwa dan ratusan orang luka-luka di Majene dan Mamuju. Selasa (19/1)
Ketua Satgas Bencana Mamuju Pemuda Pancasila Luwu Utara, Hamidun Paturusi melaporkan langsung situasi terkini di kota Mamuju dan Majene.
Berikut percakapan antara reporter kami dengan Ketua Satgas Bencana Pemuda Pancasila Luwu Utara
Reporter: Bagaimana kondisi terkini di lokasi pengungsian Pak?
Hamidun: Sampai hari ini, pengungsi masih mengalami trauma untuk kembali ke rumah, mereka lebih memilih bertahan di tenda darurat yang tersebar di beberapa titik bukit bukit sepanjang jalan di sekitar kota Mamuju dan Majene. Mereka masih sangat membutuhkan bantuan kita.
Reporter: Bagaimana distribusi Bantuan yang telah dibagikan ke masyarakat?
Hamidun: Alhamdulillah kami telah membagi bantuan kepada pengungsi di beberapa titik pengungsian. Pengungsi masih kekurangan bantuan pangan dan sediaan air minum dan air bersih. Terbukti ketika kami mendistribusikan, kami masih kekurangan dan tidak bisa memenuhi semua kebutuhan pengungsi di pengungsian khususnya air minum mineral.
Makanan jadi juga sangat dibutuhkan mengingat dapur umum juga masih memerlukan bahan makanan untuk di distribusikan ke pengungsi, tentunya makanan sehat seperti ikan segar dan sayur-sayuran. Untuk saat ini masyarakat yang mengungsi menikmati makanan instan seperti mie instan, ikan kaleng makarel dan berbagai makanan siap saji.
Reporter: Bagaimana dengan tenda darurat pengungsi?
Hamidun: yah masih kekurangan terpal, kebetulan sering hujan dan angin kencang. Pengungsi juga membutuhkan selimut dan sarung dan pakaian layak pakai. Mengingat fasilitas MCK masih terbatas.
Masih banyak pengungsi dewasa anak anak dan bayi yang kedingingan ketika malam hari ditenda.
Reporter: Apa saja yang sudah teman teman Pemuda Pancasila Bagikan?
Hamidun: Kami membagikan Makanan siap saji seperti mie instan, pop mie, ikan kaleng, abon juga ada beras, kopi sachet, teh sachet serta beberapa obat-obatan yang memang sangat diperlukan seperti minyak Angin, obat panas, antibiotik dan multivitamin. Tenda, terpal, selimut dan sarung juga kita bagikan
Reporter: Apa kebutuhan mendesak dari pengungsi saat ini?
Hamidun: Terpal, tenda Camping untuk Balita dan bayi. Popok bayi, susu formula untuk bayi, air minum mineral, beras, makanan siap saji seperti abon, sosis, bakso.
Snack, roti, biskuit, atau cemilan untuk anak.
Reporter: Apa masih sering terjadi Gempa susulan?
Hamidun: iya kemarin masih terjadi gempa susulan, dan beberapa ruas jalan putus akibat longsor di poros Majene.
Masyarakat masih ketakutan dan sangat khawatir. Perlu petugas Trauma healing untuk menenangkan masyarakat di pengungsian.
Reporter: Bagaimana protokol kesehatan disana mengingat saat ini masih pandemi?
Hamidun: Alhamdulillah masyarakat masih patuh memakai masker meski situasi bencana. Tentunya kami berharap tenaga medis juga bisa menangani masalah portkes ini meski di dalam situasi bencana.
Terakhir Hamidun berharap, semoga masyarakat Sulbar bisa kuat dan bersabar agar bencana ini bisa dilalui bersama sama.
“Smoga Allah Swt memberikan kita semua keselamatan dan kesehatan dan bencana ini dapat kita lalui dengan baik” ungkap Hamidun. (Anas)