
LEGIONNEWS.COM – MAKASSAR, Pernyataan Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa yang berjanji akan menyikat peredaran rokok ilegal dalam tiga bulan dinilai Lembaga Study Hukum dan Advokasi Rakyat (LASKAR) Sulawesi Selatan tak lebih dari retorika bila tidak dibarengi dengan pembenahan internal Bea Cukai.

Sebelumnya, Purbaya menegaskan siap menindak siapa pun, termasuk anak buahnya sendiri, yang terlibat dalam peredaran rokok ilegal. “Yang terlibat kita akan sikat, termasuk kalau ada yang terlibat dari Bea Cukai dan Departemen Keuangan. Saya harap dengan itu nanti tiga bulan ke depan sudah hilang,” ujar Purbaya di Jakarta, Senin (22/9).
Namun LASKAR menantang Purbaya untuk membuktikan ucapannya, bukan sekadar melempar ancaman di hadapan publik. Pasalnya, di Sulawesi Selatan, kasus penyelundupan tiga kontainer pakaian bekas impor (cakar) yang diduga melibatkan mafia kepabeanan hingga kini tak tersentuh hukum. Nilai permainan dalam kasus ini ditaksir lebih dari Rp1 miliar, dan dana jumbo itu diduga mengalir ke pejabat internal Bea Cukai, mulai dari level kota Makassar hingga Kanwil Sulsel.

“Kalau Pak Menteri serius, jangan hanya bicara soal marketplace dan rokok ilegal. Buka mata dan lihat Sulawesi Selatan! Tiga kontainer cakar lolos, miliaran rupiah mengalir, dan sampai hari ini laporan kami tak ditindaklanjuti. Kalau berani menyikat anak buah, buktikan di sini!” tegas Ketua Harian LASKAR Sulsel, Ilyas Maulana, SH, Selasa (23/9/2025).

Menurut LASKAR, modus operandi mafia kepabeanan sudah sangat jelas: barang ilegal ditahan, lalu dinegosiasikan, sebelum akhirnya dilepaskan lewat jalur belakang. “Ini bukan sekadar kelalaian, ini praktik mafia yang sistematis. Publik sudah muak hanya diberi tontonan ‘prestasi penindakan’, sementara aktor utama dilindungi,” tambah Ilyas.

LASKAR menilai, janji Menteri Purbaya untuk membereskan rokok ilegal dalam tiga bulan hanya akan menjadi omong kosong bila mafia internal Bea Cukai tak disentuh.
“Kalau aturan impor pakaian bekas sudah tegas melarang, tapi masih bisa masuk tiga kontainer, itu jelas ada keterlibatan orang dalam. Retorika Pak Menteri akan hancur di hadapan publik kalau kasus ini dibiarkan,” tegasnya.

Lebih jauh, LASKAR menegaskan siap membuka bukti-bukti kuat terkait aliran dana dan keterlibatan pejabat Bea Cukai dalam kasus tiga kontainer tersebut. “Kalau Menteri berani, tindak sekarang! Jangan cuma heroik di podium. Publik menunggu apakah Purbaya benar-benar menepati janji atau hanya menjual kata-kata,” pungkas Ilyas.
Kasus ini kini menjadi ujian nyata integritas Menteri Keuangan: berani bersih-bersih internal Bea Cukai, atau sekadar menambah daftar panjang pejabat yang pandai berbicara namun lemah bertindak. (LN)