MIMBAR||Legion-news.com Lahir seekor heifer (sapi) merah di Israel, dipandang oleh kaum Yahudi, sebagai suatu tanda dari Tuhan, bahwa pembangunan Kuil Ketiga di Yerusalem, dapat segera dimulai.
“Tuhan berfirman: Katakan kepada Anak-anak Israel bahwa mereka menyediakan seekor heifer(sapi) merah kepadamu yang tidak berbintik, di mana padanya tiada kecacatan, dan sapi itu tidak pernah digunakan untuk membajak,” Injil keempat Perjanjian Lama, Taurat Yahudi. Menurut AlKitab (XIX: 2-7), hewan ini diperlukan sebagai ritual penyucian orang Yahudi kuno.
Seekor anak sapi merah dikabarkan telah lahir kembali di Israel setelah 2.000 tahun lamanya tak terlihat.
Tim ahli para Rabbi (pemimpin agama Yahudi) melaporkan, bahwa hewan itu, lahir enam bulan lalu di sebuah perkampungan Yahudi dekat dengan pelabuhan utara Israel, Haifa. Bagi mereka, sapi ini sesuai dengan kriteria Kitab Injil untuk seekor sapi suci yang tulen.
Dalam ajaran Yahudi dan Kristen, kelahiran sapi merah tersebut dikaitkan dengan tanda kedatangan mesias (juru selamat) yang merupakan salah satu tanda sudah dekat kiamat.
Kelahiran sapi merah tersebut dikabarkan oleh sebuah organisasi keagamaan yang berbasis di Yerusalem bernama The Holy Temple Institute.
“Seekor sapi betina merah sempurna telah lahir di tanah Israel,” katanya, dikutip dari The Sun pada Minggu, 22 Mei 2021.
Setelah lahir, anak sapi merah tersebut telah diperiksa secara ekstensif oleh seorang ahli keagamaan yang menegaskan bahwa dia adalah calon yang layak untuk sapi merah menurut Alkitab.
“Ciri-ciri sapi merah ini hampir seperti yang dikabarkan oleh Alkitab. Sapi ini akan memulihkan kemuliaan Alkitab ke dunia,” katanya.
Sementara itu, direktur The Holy Temple Institute, Chain Richman mengatakan waktu untuk membangun kembali Kuil Sulaiman sudah semakin dekat setelah kelahiran sapi merah tersebut. “Kami yakin waktunya telah tiba untuk membangun kembali Kuil Sulaiman, Mesias akan segera tiba untuk menyelamatkan kami,” katanya.
Sumber: The Sun
Akan tetapi, sapi merah tersebut bisa saja didiskualifikasi karena penyebab alami seperti timbul beberapa noda yang tidak sesuai dengan apa yang disebutkan dalam Alkitab.
Diketahui, api merah adalah sapi yang dibawa ke pendeta untuk dipersembahkan dalam Alkitab Ibrani.
Kaum fundamentalis Yahudi dan Kristen percaya bahwa begitu seekor sapi merah lahir, mereka akan dapat membangun kembali Kuil Sulaiman di Yerusalem.
Tetapi untuk melakukan ini, mereka harus menghancurkan kompleks Masjid Al-Aqsa yang merupakan salah satu dari tiga tempat suci bagi umat Muslim.
Hal tersebut diketahui merupakan salah satu penyebab konflik antara Palestina dan Israel tidak pernah berakhir.
Israel percaya bahwa dibawah kompleks Masjid Al-Aqsa merupakan tempat reruntuhan Kuil Sulaiman.
Sementara itu, umat Muslim berusaha untuk melindungi Masjid Al-Aqsa dari penghancuran oleh Israel.
Menurut pandangan kelompok Yahudi Ortodoks arus utama, setelah Kuil Sulaiman dibangun kembali, dunia akan menyambut kedatangan Mesias Yahudi.
Umat manusia kemudian akan menghadapi “Perang Armagedon” yang merupakan salah satu kejadian di hari kiamat.
Setiap orang yang bermoral dan percaya kepada Tuhan akan memiliki hak istimewa agar namanya tertulis di dalam Kitab Kehidupan menurut ajaran Yahudi dan Kristen. ***