SINJAI||Legion-news.com Kantor Kejaksaan Negeri Sinjai didatangi para demostran. Kelompok yang menamakan Laskar Berantas Korupsi atau ‘Labrak’ merengsek masuk dihalaman Kejari Sinjai.
Tidak hanya Labrak, Puluhan Mahasiswa juga lakukan aksi serupa dengan isu yang sama di Kejaksaan Negeri Sinjai. Jumat, (28/5/2021).
Video sekelompok mahasiswa di depan kantor Kejaksaan Negeri Sinjai. Jumat, (28/5)
Dengan menggunakan 1 unit kendaraan roda 4 sebagai mimbar orasinya. Mahasiswa dan Labrak menyeruhkan tuntutan agar Kepala Kejaksaan Negeri Sinjai untuk mengungkap kasus-kasus korupsi yang tidak kunjung tuntas dan diduga mandeg di kabupaten Sinjai, Singkat salah satu orator saat membuka mimbar bebas diatas mobil Komando.
“Jadi hari ini adalah aksi dari teman teman LABRAK adalah murni gerakan sosial, karena menurut kami Bumi Panrita Kitta ini (red/Sinjai) tidak dalam keadaan baik-baik saja, Kami ingin Sinjai bersih dari Korupsi, Kami juga ingin birokrasi di Sinjai bersih dari Pungli,” teriak Ahmad Ocha
Labrak menilai ‘Sinjai darurat korupsi’ dan para pendemo memaksa Aparat Penegak Hukum mengusut tuntas kasus-kasus korupsi yang ada di Sinjai.
Dalam aksi tersebut sempat memanas. Para pendemo meminta untuk dipertemukan dengan Kejari Sinjai. Namun yang bersangkutan tidak berada, ujar Nurahman Wanda.
“Pak Kajari tidak masuk Kantor hari ini karna sedang ada perjalanan Dinas keluar kota,” ungkap kepala seksi pengelolaan barang bukti yang mewakili kejaksaan Sinjai dihadapan para pendemo.
Tidak puas atas penjelasan Nurahman Wanda, Para peserta aksi meminta agar Nurahman, Menunjukan surat perjalanan dinas Kejari keluar kota. Kasi Pengelolaan barang bukti tidak dapat menunjukan Surat yang diminta salah satu Jenderal lapangan.
Setelah tidak mendapatkan Kejari Sinjai, Para demostran mengarahkan mobil komando menuju Polres Sinjai.
Tiba di Mapolres Sinjai, Jenderal lapangan Yusri, memulai orasinya. ” “Kami Tidak Percaya Aparat Penegak Hukum di Sinjai”
“Jangan sampai Pak Polisi juga Mati lampu, kami melihat aparatur penegak hukum tidak serius menangani kasus tersebut sesuai dengan fakta di lapangan”
Para pendemo diterima Kapolres Sinjai AKBP Iwan Irmawan, dalam penyampaiannya para pendemo menyampaikan beberapa hal terkait dengan isu korupsi di pemerintahan daerah yang dianggap di peti eskan.
Kepolisian diminta untuk mengusut tuntas kasus dugaan korupsi dan Kasus Pungli di pemerintahan kabupaten Sinjai. Seperti diketahui saat ini Viral di perbincangkan di Warkop dan Media Sosial, Terkait dengan postingan akun Facebook dengan akronim ‘Ancha Mayor’ yang dikelolah oleh Andi Darmawansyah.
Kini akun akronim Ancha Mayor telah dilaporkan oleh salah satu pejabat di kabupaten Sinjai Atas Tindakan mencemaran nama baik bupati Sinjai Andi Seto Gadhista Asapa, yang di lakukan oleh akun Facebook Anca Mayor karena memposting tulisan di media sosial terkait dugaan Pungli yang diduga dilakukan oleh Andi Seto, dengan mengirim utusanya A. Awal untuk menemui mantan direktur PDAM Sinjai Suratman.
Dikuti dari Legion-news.com akun akronim Ancha Mayor menyebut, “Bupati Sinjai Andi Seto Ghadista Asapa, Perintahkan A. Awal meminta fee 10% Dana hibah air minum perkotaan yang bersumber dari APBN,” tulis akun akronim Ancha Mayor. Selasa, (18/5)
Hal tersebut menjadi salah satu alasan mantan Direktur PDAM Sinjai, Suratman, menanggalkan jabatannya sebagai Direktur di Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Sinjai. ***