LEGIONNEWS.COM – MAKASSAR, Krisis air bersih melanda kota Makassar sejak sebulan terakhir. Beberapa sumber air milik PDAM menurun drastis sejak musim kemarau yang telah memasuki bulan kelima di tahun 2023 ini.
Kondisi ini membuat prihatin Ketua Karang Taruna Kota Makassar, Muhammad Zulkifli. Kepada media dirinya berharap agar masyarakat bersama RT/RW dan Pemerintah Kota (Lurah) setempat bekerjasama mencari titik air di wilayah masing-masing.
“Ditengah krisis air bersih saat ini mari sama-sama kita berkerjasama dengan pemerintah dalam hal ini lurah. Misalkan masyarakat bergotong royong untuk biaya pengeboran, Nanti pemerintah misalkan menyiapkan mesin air,” tutur Zulkifli.
“Selain itu pemerintah juga membantu masyarakat dengan menyiapkan Tim pemeriksaan sumber air dengan sistem geolistrik,” tambah Ketua Karang Taruna Kota Makassar ini. Sabtu (21/10/2023).
Terkait saran Ketua Karang Taruna Kota Makassar itu. Awak media menghubungi anggota DPRD kota Makassar Abdul Wahab Tahir (AWT), Terkait dengan saran dan masukan dari organisasi kepemudaan itu.
Dirinya sangat menyetujui apa yang menjadi masukan serta saran Ketua Karang Taruna Kota Makassar itu. Bahkan anggota Fraksi Partai Golkar itu berharap agar masyarakat bisa bergotong royong membuat sumur bor. selain itu, Sekertaris Partai Golkar itu memohon agar masyarakat disiplin didalam penggunaan air. Agar cadangan air PDAM tidak berkurang.
“Saya setujuh pencarian alternatif sumber air baku, bisa melalui air bawah tanah (sumur bor). Dan saya berharap seluruh masyarakat disiplin didalam penggunaan air,” tulis Sekertaris DPD partai Golkar Makassar itu. Sabtu malam (21/10)
Anggota fraksi partai golkar itu pun meminta masyarakat agar perbanyak bersabar karena hampir seluruh kota merasakan kekurangan air.
“Jadi soal krisis air ini harus kita hadapi bersama dengan kesabaran apalagi kondisi PDAM kita saat ini semakin memprihatinkan, jadi kita harap kondisi ini tidak membuat semangat berjuang kita surut,” ujarnya.
“Tetapi hal itu harus mampu memicu semangat masyarakat kita untuk menguatkan kembali budaya gotong royong untuk membuat subur bor yang jumlahnya 1 titik per satu RT, Sehingga mampu mengatasi krisis air akibat kemarau panjang ini,” sambung AWT.
“Adapun soal penentuan titik bor kita harap pemerintah kota melalui camat atau lurah dapat menyiapkan tim geolistrik untuk pemeriksaan tanahnya,” kunci Wahab Tahir. (LN)