KENDARI||Legion-news.com Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan pertemuan dengan Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) Ali Mazi untuk mendiskusikan komitmennya melaksanakan agenda pembenahan tata kelola pemerintahan di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sultra pada tahun 2021, Selasa (9/2)
Hadir dalam pertemuan ini adalah Wakil Gubernur, Sekretaris Daerah (Sekda), perwakilan dari Inspektur Daerah, Asisten Sekda, dan Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Pemprov Sultra.
Direktur Korsup Wilayah IV KPK Asep Rahmat Suwandha menyampaikan apresiasinya atas pencapaian Pemprov Sultra di 2020 dalam perbaikan tata kelola pemerintahan, yang tercakup di delapan area intervensi dalam aplikasi Monitoring Control for Prevention (MCP).
Raihan skor MCP Pemprov Sultra, pada 2020 lalu, adalah 71,76 persen. Skor ini di atas rata-rata skor nasional yang mencapai 64 persen. Informasi selengkapnya mengenai MCP dapat diakses melalui
Terkait upaya sertifikasi aset tanah, Pemprov Sultra tercatat memiliki 1242 bidang tanah. Dari jumlah itu, 683 aset sudah bersertifikat. KPK berharap seluruh aset Pemprov Sultra itu dapat tersertifikasi di tahun ini.
Anggota DPR RI Andi Akmal Pasluddin mengakui bahwa peran pers saat ini sangat strategis dalam mempertahankan ideologi bangsa ini. Selama pers memegang teguh kode etiknya, maka selama itu pers turut serta dalam memandu tegak lurusnya bangsa ini berjalan hingga masa yang akan datang.
Melalui keterangan tertulis, Selasa (9/8/2021), Akmal mengucapkan selamat hari pers Nasional 2021 yang diperingati setiap tahunnya di negeri ini pada tanggal 9 Februari 2021. Fungsi pers ini begitu besarnya, ibarat sebuah mata pisau, ia dapat digunakan apa saja baik untuk yang baik maupun untuk yang jahat.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada teman-teman jurnalis dan seluruh intrumen media yang ada saat ini yang telah turut serta menjadi bagian dalam mendidik serta memperkuat cara berpikir masyarakat Indonesia mulai dari rakyat terkecil hingga pimpinan tertinggi negara. Pers ini menjadi jendela dunia untuk mengetahui berbagai hal yang terjadi saat ini, mulai dari politik, ekonomi, sosial, budaya hingga pertahanan keamanan,” ucap Akmal.
Politisi Fraksi PKS ini juga menghargai pers menjadi benteng pertahanan utama dalam menghalau hoaks. Sejak sosial media marak mengalahkan kecepatan media mainstream, tapi sosial media memiliki kelemahan menjadi media yang campur aduk sehingga mudah sekali disusupi hoaks.
Akmal meminta kepada insan pers untuk mempertahankan ideologinya, menjunjung tinggi kode etiknya, sehingga bangsa ini dapat terselamatkan dari buruknya prilaku akibat hoaks. “Pers tidak akan mati. Pers akan hidup sepanjang masa dengan berbagai trasnformasinya. Karena pers adalah sebuah kekuatan. Kekuatan untuk meluruskan yang bengkok, mencerdaskan yang lemah, dan memperkuat pemikiran masyarakat yang ada di negeri ini,” seru Akmal.
Legislator asal Sulawesi Selatan II ini sangat yakin bahwa pers hingga masa yang akan datang tetap akan memberikan kontribusi memajukan bangsa Indonesia. Karena instrumen pers ini sangat merata mulai dari nasional hingga daerah
Apalagi saat ini dalam dunia digital dan sosial media yang dipadukan, akan menghilangkan batas-batas wilayah bahkan negara. Rakyat Indonesia yang tersebar di seluruh dunia dapat dengan mudah mengakses informasi seputar negaranya meski ia berada di negeri orang asing.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada teman-teman pers baik di lingkup nasional maupun daerah terutama Sulawesi Selatan. Kerja sama yang baik selama ini mesti kita teruskan untuk saling bertukar gagasan, informasi dan menyebarkan kebaikan demi bangsa Indonesia yang maju dan berdaulat,” tutupnya. (**)