Konstruksi Pemikiran Jenderal Dudung Abdurrachman Dikupas Dalam Bincang Buku

FOTO: Prof Dr Mustari Mustafa, M.Pd , Dr. Abdi, M Pd dan Taqwa Bahar, SH,MH. Hadir dalam bincang buku Kisah Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurrachman di Meelo Cafe, Samata, Gowa, Jumat 30 Desember 2022.
FOTO: Prof Dr Mustari Mustafa, M.Pd , Dr. Abdi, M Pd dan Taqwa Bahar, SH,MH. Hadir dalam bincang buku Kisah Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurrachman di Meelo Cafe, Samata, Gowa, Jumat 30 Desember 2022.

MAKASSAR – Kisah Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurrachman dalam membongkar gerakan psikologi kelompok intoleran dikupas dalam bincang buku di Meelo Cafe, Samata, Gowa, Jumat 30 Desember 2022.

Hadir sebagai pemantik dari beberapa akademisi, antara lain Prof Dr Mustari Mustafa, M.Pd , Dr. Abdi, M Pd dan Taqwa Bahar, SH,MH.

Mustari mengungkapkan, dialog seperti ini sangat bermanfaat dan menarik karena membahas dunia militer di hadapan mahasiswa.

“Di tengah-tengah kita haus akan wacana ini sangat relevan, memberikan tawaran bagaimana konstruksi publik terhadap dunia militer. Kalau kita mendiskusikannya, konstruksi ini akan terbuka, menolak konstruksi bahwa dunia milter tertutup. Karena melibatkan ruang-ruang mahasiswa,” katanya.

Advertisement

Menurutnya, hal ini menunjukkan instansi TNI mencoba untuk semakin terbuka.

“Ada perkembangan baru di dunia TNI, semakin terbuka, semakin adaptif, semakin transformatif dan semakin intelektual,” tambahnya.

Masih senada, Dr Andi yang juga dosen Universitas Muhammadiyah Makassar mengungkapkan bincang buku ini menarik karena mampu menjadi motivasi untuk orang yang memulai usaha dari titik terendah.

“Mengenai posisi jenderal, kita tidak harus mapan. Tetapi harus ditopang dengan kemampuan akademik,” ungkapnya.

Ketua DPW Perisai Sulsel, Nur Cholisyam menilai Jenderal Dudung Abdurrahman memiliki sikap tegas dalam memberantas segala macam yang akan mengancam ideologi dan kedaulatan negara.

“Sosok sang Jenderal (Dudung Abdurrahman) yang senantiasa menjadi garda terdepan dalam mempertahankan negara dari segala ancaman. Sebab, paham seperti radikal dan intoleransi akan mengancam keutuhan NKRI,” ucapnya. (rls/eds)

Advertisement