Komjen Paulus Waterpauw Diusung DPD I Partai Golkar Papua Sebagai Calon Wagub

Komisaris Jenderal (Komjen) Pol. Drs. Paulus Waterpauw, saat dilantik sebagai Kepala Badan Intelijen dan Keamanan Polri beberapa waktu lalu. (Foto: Beritasatu)

JAYAPURA||Legion-news.com Komisaris Jenderal (Komjen) Pol. Drs. Paulus Waterpauw, Bakal diusung sebagai Wakil Gubernur (Wagub) Papua, Mengantikan Wakil Gubernur Papua sebelumnya, Klemen Tinal yang telah tutup usia, pada Jumat (21/5/2021) lalu, di Rumah Sakit Abdi Waluyo Menteng, Jakarta.

Paulus Waterpauw, diusung oleh Dewan Pimpinan Daerah (DPD) I Partai Golkar Papua.

Diketahui Pria bintang tiga ini adalah seorang perwira tinggi Polri yang sejak 18 Februari 2021 mengemban amanat sebagai Kepala Badan Intelijen dan Keamanan Polri. Paulus Waterpauw, lulusan Akpol 1987 ini berpengalaman dalam bidang intelenjen. Dia akan memasuki masa pensiun nya di tahun 2021 ini.

DPD I Partai Golkar Papua juga mengusulkan 5 nama lainya seperti Fernando Yansen Tinal, Jhon Tabo, Kenius Kogoya, Ones Pahabol, dan Paskalis Kossay.

Advertisement

“Nama yang diusulkan merupakan hasil keputusan DPD tingkat I dan sudah disetujui DPP berdasarkan aspirasi masyakat yang ditanda tangani pimpinan partai,” kata Max Krey kepada wartawan di Abepura-Jayapura Rabu malam, (21/7).

Wakil Ketua Bidang Organisasi DPD Golkar Papua, Max Richard Krey mengatakan 6 nama yang diusulkan Partai Golkar merupakan kader partai dan non Partai Golkar.

Dia Max Krey menambahkan, Partai Golkar Papua akan melihat mekanisme tim koalisi seperti apa dan rencana rapat koalisi untuk mengumumkan nama nama calon Wagub Papua.

“Ke-6 nama akan dikirim ke Jakarta untuk mendapatkan rekomendasi DPP dan DPP yang akan putuskan, ujar Wakil Ketua Bidang Organisasi DPD Golkar Papua ini.

Partai Golkar membuka diri bukan hanya untuk kader, tapi juga menerima aspirasi dari masyarakat yang akan akomodir.

Partai Golkar terbuka kepada seluruh masyarakat dan kita tidak hanya mencalonkan kader Golkar dalam pencalonan ini,” jelas Max Krey.

Menurutnya, banyak kader Golkar yang siap dicalonkan, namun Partai Golkar tetap mendengar aspirasi masyarakat yang menginginkan figur untuk memimpin Papua ke depan.

“Tentunya keputusan ada di koalisi dan keputusan terakhir di tangan gubernur sesuai aturan Undang – Undang Pilkada,” katanya. *** (Adv)

Advertisement