LEGION NEWS.COM, MAKASSAR – Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily optimis Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 dan Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 1 Makassar sudah siap menghadapi Pembelajaran Tatap Muka (PTM).
“Kami mengunjungi beberapa lokasi di Sulawesi Selatan, diantaranya MAN 2 Makassar, dan MTsN 1 Makassar. Tujuannya tak lain untuk mengetahui kesiapan dari kedua sekolah yang bernaung di bawah Kementerian Agama tersebut dalam menghadapi PTM mendatang,” ujar Ace di Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu (9/10/2021).
Usai meninjau langsung sekolah dan ruangan kelas, serta berdialog dengan kepala sekolah, para guru dan siswa, Ace makin meyakini kedua Madrasah ini siap menerapkan PTM. Hal tersebut terbukti dengan telah dipenuhinya beberapa persyaratan diantaranya telah tersedianya sarana dan prasarana kesehatan seperti tersedianya wastafel (tempat cuci tangan) di depan masing-masing kelas, handsanitizer.
Tak kalah pentingnya, sambung Ace, hampir seluruh siswa dan tenaga pendidik di kedua sudah divaksin Covid-19. “Selain itu yang juga yang tidak boleh dikesampingkan adalah jaga jarak. Artinya dalam satu kelas, maksimal setengah siswa hadir di kelas, setengahnya lagi masih melalui online atau daring. Dengan cara hybrid ini Insyallah bisa menghindari resiko penularan Covid-19 juga,” jelas Politisi dari Fraksi Partai Golkar ini.
Hal tersebut pun diamini oleh beberapa Tim kunjungan kerja Komisi VIII DPR RI lainnya seperti Samsu Niang, Idah Syahidah Rusli Habibie, Itje Siti Dewi Kuraesin, M.Ali Ridha, M.Husni, Lisda Hendrajoni, M.Rizal, Arwan M.Aras, Nanang Samodra, Iwan Kurniawan dan Paryono.
Dalam kesempatan itu Kepala Kanwil Kemenag Prov. Sulsel Khaeroni memaparkan bahwa Kebijakan PTM di setiap Madrasah dan Pondok Pesantren di Sulsel mengacu kepada Surat Edaran Dirjen Pendidikan Islam dan setelah berkoordinasi dengan Pemprov. Sulsel.
Hal itu diawali dengan vaksinasi terhadap Tenaga Pendidik dan Kependidikan serta siswa. Selain itu pelaksanaan PTM Terbatas dengan Aturan Prokes Ketat saat ini sudah dilaksanakan di sekitar 59 persen dari total 2009 Madrasah.
Meski demikian pihaknya tetap menyiapkan alternatif lain, yakni pembatasan jumlah siswa saat PTM, serta membuka ruang bagi orangtua siswa untuk memilih PTM atau PJJ (pembelajaraan jarak jauh) bagi anaknya dan tetap difasilitasi kuota internet oleh Kemenag. (ayu/es)