JAYAPURA – Gubernur Papua, Lukas Enembe beberapa waktu lalu telah ditetapkan sebagai tersangka atas dugaan gratifikasi oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)
Atas penetapan itu para pendukung Gubernur Papua bakal menggelar aksi unjuk rasa. Sebanyak 2.000 personel gabungan TNI-Polri disiagakan untuk mengamankan aksi demo yang dilaksanakan Koalisi Rakyat Papua di Jayapura, Selasa ini (19/9).
Kapolresta Jayapura Kota Kombes Victor Mackbon di Jayapura, Senin (19/9), mengatakan ribuan personel TNI-Polri itu akan mengamankan sejumlah kawasan yang menjadi titik kumpul para pendemo yang nantinya akan bertemu di Taman Imbi yang berada di pusat kota.
Aksi massa tersebut dilakukan sebagai respons atas penetapan Gubernur Papua Lukas Enembe sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Lukas diduga oleh KPK menerima suap dan gratifikasi yang jumlahnya disebut-sebut mencapai ratusan miliar.
Memang awalnya aksi tersebut ditolak, namun setelah dilakukan rapat koordinasi dengan koordinator lapangan maka diizinkan dengan catatan tidak ada long march. “Pendemo tetap tidak diizinkan melakukan long march,” kata Kombes Mackbon.
Dikatakannya, polisi tidak pernah menghalangi keinginan masyarakat untuk menyampaikan pendapat dimuka umum karena itu dilindungi. ’’Namun, hendaknya pendemo juga tidak mengganggu aktivitas masyarakat termasuk tetap menjaga keamanan,’’ harap Kombes Victor Mackbon.
Mantan Wadir Krimsus Polda Papua itu berharap masyarakat tetap melakukan aktivitas seperti biasa karena aparat keamanan akan mengawal aksi tersebut. “Bila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan maka sebagai penanggungjawab koordinator lapangan akan dimintai pertanggungjawabannya,” kata Kombes Victor Mackbon. (Sumber: jawapos)