LEGIONNEWS.COM – MAKASSAR, Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kota Makassar melalui ketuanya, Syamsul Bahri Majjaga, menyampaikan kritik tajam terhadap peluncuran program Makassar Kreatif Hub oleh Pemerintah Kota Makassar.
Meskipun mengapresiasi niat baik di balik program tersebut, KNPI menilai konsep yang diusung hanyalah hasil duplikasi dari Jakarta Kreatif Hub, tanpa sentuhan kearifan lokal dan inovasi berbasis potensi daerah.
“Nawaitunya memang bagus, karena ruang ekspresi kreatif bagi anak muda itu penting. Tapi sayangnya, idenya sepertinya hasil plagiat. Ini sama persis dengan Jakarta Kreatif Hub. Apa gunanya kalau hanya meng-copy tanpa memahami konteks Makassar sendiri?” ujar Syamsul dalam pernyataan resminya.
KNPI Makassar menilai pendekatan copy-paste terhadap program kreatif bukan hanya mengabaikan potensi lokal, tetapi juga mencerminkan kemalasan berpikir dalam menyusun kebijakan publik yang berdampak jangka panjang.
Syamsul menekankan bahwa jika Pemkot serius ingin membangun ekosistem kreatif, maka prosesnya harus dimulai dari penggalian ide yang lahir dari budaya, sumber daya manusia, dan komunitas lokal sendiri.
“Makassar punya karakter unik, punya kekayaan budaya, punya anak-anak muda dengan daya cipta luar biasa. Kenapa tidak itu yang digali dan diberdayakan? Kreativitas tidak bisa tumbuh dari gedung megah dan nama keren saja, tapi dari ekosistem yang jujur dengan identitas daerah,” tegasnya.
Lebih lanjut, KNPI menyayangkan kurangnya pelibatan komunitas kreatif dan pemuda lokal dalam perencanaan Makassar Kreatif Hub. Program yang seharusnya menjadi ruang kolaborasi justru terasa eksklusif dan berorientasi pada pencitraan semata.
“Kalau orientasinya hanya meniru dan tampil mewah, maka ini bukan pusat kreativitas, tapi pusat kemasan. Kita butuh ruang tumbuh, bukan panggung kosong,” pungkas Syamsul.
KNPI Kota Makassar menyerukan agar Pemkot membuka ruang dialog yang inklusif dengan pelaku kreatif lokal serta melakukan evaluasi menyeluruh terhadap pendekatan program-program serupa ke depan. (*)