Kisruh Kepengurusan HMI Cabang Maros, Tri Herdiansyah: Rangkap Jabatan Tidak Sehat Bagi Organisasi

ILUSTRASI: Logo HMI(Tribunnews)
ILUSTRASI: Logo HMI(Tribunnews)

LEGIONNEWS.COM – MAROS, Ketua Komisariat terpilih Himpunan Mahasiswa (Hml) Cabang Maros, Tri Herdiansyah menyebut organisasi kemahasiswaan islam di Butta Sawelangang bakal tidak berjalan sehat dalam kepengurusan mendatang.

Pasalnya menurut Tri Herdiansyah, terjadi rangkap jabatan di tubuh Hml Cabang Maros. Akan hal itu semakin mengundang perhatian dan kekhawatiran di kalangan kader dan masyarakat akademik, mengingat adanya potensi konflik kepentingan dan efektivitas kepemimpinan yang dipertaruhkan.

“Rangkap jabatan seperti ini jelas tidak sehat bagi organisasi,” kata Tri Herdiansyah dalam keterangan tertulisnya kepada awak media. Selasa (2/9).

“Ini tentunya tidak hanya mempertontonkan potensi konflik kepentingan. Tetapi juga menunjukkan kurangnya pengelolaan sumber daya manusia yang baik di dalam organisasi,” ujar Ketua Komisariat terpilih HmI Kom. FKIP UMMA ini.

Advertisement

Baru-baru ini katanya. Dalam sebuah pelantikan yang digelar oleh pengurus cabang, beberapa pengurus komisariat yang masih aktif menjalankan tugasnya di tingkat komisariat dilantik sebagai pengurus di tingkat cabang.

“Bahkan, salah satu yang dilantik masih menjabat sebagai ketua komisariat, yang menimbulkan pertanyaan besar mengenai integritas dan kesehatan organisasi ini,” katanya.

Selain itu kata dia. Kritikan keras pun datang dari kalangan kader, yang menilai bahwa rangkap jabatan ini bisa mengganggu fokus dan efektivitas kerja pengurus yang bersangkutan.

“Beberapa kader himpunan mahasiswa islam cabang maros bahkan khawatir bahwa kebijakan dan keputusan yang diambil akan lebih cenderung menguntungkan satu pihak,” imbuh Tri Herdiansyah.

“Mengingat adanya dua peran yang harus dijalankan oleh pengurus yang bersangkutan,” katanya menambahkan.

Tidak hanya itu kata Tri Herdiansyah, Fenomena itu juga mencerminkan bahwa organisasi tersebut mengalami krisis regenerasi kepemimpinan.

“Jika satu orang harus memegang lebih dari satu jabatan, berarti ada yang salah dalam proses regenerasi di organisasi ini,” tutur Tri.

“Seharusnya ada lebih banyak kader yang siap memimpin, bukan malah menumpuk kekuasaan pada individu tertentu,” tambah Tri Herdiansyah.

Dengan adanya situasi ini kata Tri, anggota organisasi serta para pengurus lainnya diharapkan dapat mengevaluasi kembali keputusan tersebut dan mempertimbangkan dampak jangka panjang bagi kelangsungan organisasi.

“Langkah tegas dan bijak diperlukan untuk memastikan bahwa organisasi ini tetap berjalan sesuai dengan prinsip-prinsip yang telah dipegang teguh selama ini,” kunci Tri Herdiansyah. (**)

Advertisement