Ketum PBNU tidak Ada Masalah Timnas Israel U-20 berlaga di Indonesia, Gus Yahya: Belum Tentu Palestina Rugi

Foto: Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf/Net
Foto: Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf/Net

LEGIONNEWS.COM – MAKASSAR, Soal larangan Timnas Israel berlaga di Indonesia dalam perhelatan Piala Dunia U-20 yang bakal berlangsung pada bulan Mei dan Juni 2023.

Berbagai pihak menolak kehadiran Timnas Israel itu atas pertimbangan negara zionis itu secara terang-terang melakukan tindakan penindasan penjajahan terhadap bangsa Palestina.

Terakhir Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia Hikmahanto Juwana mengatakan, bila Indonesia tidak bisa menerima Timnas Israel yang telah lolos kualifikasi untuk berlaga di tanah air, sebaiknya pemerintah segera berkomunikasi dengan FIFA agar dapat mencari negara lain untuk menjadi tuan rumah.

Namun, lanjut Hikmahanto, hal tersebut akan ada konsekuensinya bagi Indonesia.

Advertisement

Terkini Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya menilai tidak masalah kalau tim nasional Israel ikut bertarung di Piala Dunia U20 yang diselenggarakan di Indonesia.

Lagipula menurut nya hadir atau tidaknya tim nasional Israel tidak memengaruhi kondisi Palestina.

Alih-alih melakukan penolakan, menurut Gus Yahya yang terpenting ialah memperkuat posisi Indonesia terkait pembelaannya kepada Palestina di level internasional.

“Menurut saya, sih ‘ndak masalah. Belum tentu Palestina rugi, kok. Sekarang kalau Israel datang ke sini, apakah Palestina rugi? Nggak juga, yang penting memperkuat posisi Indonesia di dalam platform internasional da multilateral,” kata Gus Yahya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (24/3/2023).

Gus Yahya kemudian mengeluarkan pandangannya terhadap pihak-pihak yang kerap meneriakkan pembelaan untuk Palestina. Menurutnya, selain hanya menyampaikan pendapat, pembelaan itu juga semestinya menjadi wadah untuk memikirkan solusi bagi warga Palestina.

“Saya sebetulnya berharap ketika berpikir tentang Palestina, ingin membela Palestina, mereka bukan cuma teriak lalu tidur. Apa yang harus dilakukan selanjutnya itu apa? Ke mana arah dari solusi? Ini yang harus dipikirkan,” ujarnya.

Kemudian, ketimbang melakukan penolakan, Gus Yahya menilai sebaiknya Indonesia bisa memanfaatkan ajang Piala Dunia U20 tersebut untuk menaikkan daya tawar negara sehingga bisa ikut membantu Palestina.

Pranowo juga ikut menolak timnas Israel datang ke Indonesia.

Penolakan Ganjar itu didasari oleh adanya komitmen bersama dalam upaya kemerdekaan negara Palestina. Hal tersebut juga sesuai dengan amanat Presiden Soekarno.

“Kita sudah tahu bagaimana komitmen Bung Karno terhadap Palestina, baik yang disuarakan dalam Konferensi Asia Afrika, Gerakan Non Blok maupun dalam Conference of the New Emerging Forces. Jadi, ya, kita ikut amanat beliau,” kata Ganjar di Semarang, dikutip Jumat (24/3/2023).

Ganjar menerangkan kalau dirinya memerhatikan bagaimana derita warga Palestina yang harus terus mengalami kekerasan. Selain itu, dirinya juga mengamati kemunculan kelompok politik dalam pemerintahan Israel yang menolak mengakui keberadaan bangsa dan negara Palestina merdeka.

Ganjar mengaku kalau dirinya memegang teguh amanat Bung Karno yakni terus mendukung kemerdekaan Palestina.

“Karenanya, penting bagi kita untuk tetap menyuarakan dukungan kita kepada perjuangan Palestina merdeka,” tuturnya.

Dalam kesempatan yang sama, kader PDI Perjuangan tersebut meminta pihak-pihak terkait bisa mengupayakan agar tim nasional Israel tidak ikut dalam Piala Dunia U20 yang diselenggarakan pada Mei hingga Juni 2023. Ia sendiri mengaku sudah berkomunikasi dengan PSSI maupun bersama menteri terkait untuk membahasnya.

“Saya berharap agar diupayakan langkah-langkah terobosan bersama, tanpa kehadiran Israel,” terangnya. (Sumber: suara/LN)

Advertisement